Tawarkan Harga IPO Rp 125-150 - Pool Advista Finance Bidik Dana Rp 120 Miliar

NERACA

Jakarta - Perusahaan pembiayaan, PT Pool Advista Finance Tbk akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) maksimal 800 juta lembar saham baru atau setara 23,92% dari modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga IPO Rp 125-Rp 150 per saham, perseroan berpotensi meraup dana segar dari bursa sekitar Rp 100 miliar-Rp 120 miliar.

Dalam rencana IPO ini, perseroan juga menerbitkan maksimal 800 juta Waran Seri l dengan rasio 1:1. Dengan demikian, jumlah seluruh saham termasuk saham pendiri, dan waran yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 3,59 miliar saham. Sedangkan sisanya sebesar 621,690 juta saham tidak dicatatkan sesuai POJK tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan. "IPO merupakan salah satu strategi perseroan dalam meningkatkan pertumbuhan aset dan profit," kata Direktur Utama PT Pool Advista Finance Tbk (PAF), Asa Mirzaqi di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan, dana IPO, sekitar 50% akan digunakan untuk investasi pengembangan infrastruktur dan sisanya untuk modal kerja. Investasi itu meliputi pembukaan dua cabang baru, akuisisi atau pembelian kantor yang selama ini disewa serta pengembangan informasi teknologi (IT). "Nanti bangunan yang akan kita akuisisi. bisa dijadikan agunan untuk pinjaman perbankan dan modal kerja perseoan," ujarnya.

Pada tahun 2018, perusahaan yang fokus pada pembiayaan sektor produktif dan menyasar kalangan korporasi ini, menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 26 miliar. Adapun sampai Juli 2018 sudah terpakai 60%. Sementara Direktur Bisnis PT Pool Advista Finance Tbk, Arfianto Wibowo menambahkan, hingga Juli 2018, total pembiayaan mencapai Rp 258,35 miliar, terdiri dari pembiayaan investasi sebesar Rp 90,08 miliar, pembiayaan modal kerja Rp 85,14 miliar, pembiayaan multiguna Rp 82,91 miliar, dan pembiayaan Syariah Rp 220 juta.

Adapun pada akhir tahun 2017, perseroan mampu membukukan total pembiayaan sebesar Rp 180,27 miliar, dan hingga akhir tahun 2018 diharapkan pembiayaan bisa mencapai Rp 400 miliar.  Direktur Keuangan PT Pool Advista Finance Tbk, Raden Ari Priyadi menuturkan, rasio solvabilitas pada akhir Juli 2018 sebesar 0,15 kali dengan net profit margin (NPM) yakni 138,13%, naik signifikan dari akhir 2017 sebesar 82,94%. Aset hingga Juli 2018 mencapai Rp 325,59 miliar dari akhir tahun lalu Rp 273,90 miliar. "Ditargetkan hingga akhir 2018 aset bertambah menjadi Rp 508 miliar," kata dia.

Ari menilai prospek industri pembiayaan di Indonesia tahun ini masih prospektif yang ditunjukkan dengan peningkatan aset industri multifinance per akhir Juli 2018 yang menembus Rp 38 triliun atau naik 8,2% (year on year). Ari menambahkan, model bisnis yang dijalankan perseroan sejak 2016 hingga 2017 mampu meningkatkan kinerja. Hal ini terbukti dengan kenaikan laba bersih sebesar 30,78% dari Rp 20,69 miliar pada 2016 menjadi Rp 27,06 miliar pada 2017. Hingga kini, perseroan masih akan mengandalkan pembiayaan konvensional dan syariah.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…