Banten September Alami Deflasi 0,003 Persen

Banten September Alami Deflasi 0,003 Persen

NERACA

Serang - Turunnya beberapa harga barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum pada September 2018 menyebabkan terjadi deflasi 0,003 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari menurunnya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 141,75 menjadi 141,74.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Senin (22/10), menyebutkan jenis komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya daging ayam ras, cabe merah, bawang merah dan telur ayam ras.

Soebeno mengatakan hasil pemantauan BPS terhadap 415 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon diketahui 261 komoditas mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnya adalah 181 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya 80 komoditas mengalami penurunan harga

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap deflasi adalah kelompok kesehatan sebesar 0,1370 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,1156 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,0756 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0687 persen; kelompok sandang 0,0135 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,0149 persen; serta kelompok bahan makanan sebesar -0,3986 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi antara lain kanvas rem, check up, perbaikan ringan kendaraan, buncis, tenggiri dan santan jadi. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah telepon seluler, bawang merah, tahu mentah, jengkol, cabe merah dan bawang putih.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 106 komoditas di antaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau peningkatan harga terjadi pada 53 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain susu untuk balita sebesar 0,0598 persen, kacang panjang 0,0118 persen.

Selanjutnya beras 0,0113 persen, ketimun 0,0109 persen, kentang 0,0095 persen dan ikan mas sebesar 0,0094 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi antara lain: daging ayam ras sebesar 0,1594 persen, cabai merah 0,0811 persen, bawang merah 0,0634 persen, telur ayam ras 0,0405 persen, dan tahu mentah sebesar 0,0351 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,0756 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi adalah kipas angin sebesar 0,0107 persen dan kompor sebesar 0,0096 persen. Sementara komoditas yang memberi andil deflasi diantaranya sabun cair/cuci piring sebesar 0,0034 persen, pembasmi nyamuk cair bahan makanan 0,0016 persen dan sabun detergen bubuk 0,0007 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah emas perhiasan sebesar 0,0055 persen, baju kaos/t-shirt 0,0014 persen dan seragam sekolah anak 0,0012 persen. Sementara itu komoditas yang memberikan andil deflasi di antaranya celana panjang jeans sebesar 0,0005 persen.

Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok kesehatan, 26 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya tarif rumah sakit sebesar 0,0447 persen, check up 0,0285 persen, dokter umum 0,0190 persen dan shampo sebesar 0,0186 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yaitu obat gosok sebesar 0,0024 persen dan hand body lotion dengan andil deflasi sebesar 0,0007 persen.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memberikan andil inflasi 0,1156 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi terbesar pada bulan ini adalah akademi/perguruan tinggi dengan andil 0,0862 persen dan buku pelajaran SD yang memberikan andil sebesar 0,0091 persen.

Komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan adalah angkutan udara dengan andil sebesar 0,0289 persen, disusul telepon seluler 0,0263 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil inflasi, adalah pemeliharaan/service dengan andil 0,0192 persen. Ant

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…