BTN Dorong Generasi Milenial Jadi Pengusaha Properti

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mendorong generasi milenial untuk menjadi pengusaha properti dengan melakukan edukasi di berbagai lembaga pendidikan. "Kehadiran generasi milenial di industri properti sangat dibutuhkan karena mereka dapat memberikan inovasi yang tepat untuk pengembangan dan pemasaran produk hingga akses pembiayaan untuk generasi yang kelak mendominasi 34 persen populasi masyarakat Indonesia pada 2020," ujar Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam keterangan resminya, kemarin.

Generasi milenial, menurut dia, akan menjadi tulang punggung ekonomi bangsa yang menentukan masa depan Indonesia. Diharapkan, generasi milenial melirik bisnis properti yang ceruknya masih besar dan belum tergarap maksimal. "Maka itu prospek investasi properti saat ini sangat menjanjikan," katanya.

Ia menambahkan prospek properti yang cukup menjanjikan itu seiring dengan maraknya pembangunan infrastruktur dan perkembangan transportasi masal yang menjangkau daerah pelosok hingga kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dalam catatan Bank BTN, selisih kebutuhan rumah dengan kapasitas pengembang masih lebar di Indonesia, yakni 800.000 unit per tahun, sementara kapasitas pembangunan rumah para pengembang hanya sebesar 250.000 hingga 400.000 unit per tahun.

Menurut Maryono, ada delapan alasan mengapa menjadi pengusaha properti menarik yaitu ketersediaan lahan yang terbatas membuat investor memegang kontrol, daya juang ketika berinvestasi sangat tinggi, nilai aset dapat ditingkatkan dengan modal minimum. Selain itu, mendapatkan "capital gain" dan "cashflow", tidak menyita waktu, bank lebih suka memberikan pinjaman dengan jaminan properti, dan investasi properti juga menjadi favorit investor besar. "Saya optimistis generasi milenial berpotensi sukses bergelut di sektor properti di Indonesia karena prospeknya yang cemerlang," ujarnya.

Berdasarkan peringkat Top Cities for Real Estate Investment tahun 2018 dari PriceWaterhouse Coopers (PwC), Jakarta menempati urutan ke lima setelah Bangalore, Bangkok, Guangzhou dan Ho Chi Minh City. "Artinya banyak investasi yang mengalir ke Jakarta, tapi tidak menutup kemungkinan kota besar lainnya di Indonesia juga berkembang dan menarik investasi properti karena sejumlah faktor diantaranya perhatian pemerintah terhadap kebutuhan rumah lewat program sejuta rumah, pertumbuhan jumlah penduduk, perkembangan infrastruktur dan digitalisasi di dunia bisnis yang makin efisien," kata Maryono.

 

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…