Sentimen Positif Kinerja Emiten - Tren IHSG Diperkirakan Lanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (22/10) ditutup menguat tipis sebesar 3,14 poin di tengah antisipasi laporan kinerja emiten kuartal ketiga. IHSG BEI ditutup memguat sebesar 3,14 poin atau 0,05% menjadi 5.840,43. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,92 poin atau 0,21% menjadi 918,35.”IHSG bergerak konsolidasi di tengah antisipasi investor terhadap kinerja keuangan emiten. Diperkirakan, pergerakan konsolidasi ini hingga akhir Oktober ini,”kata Pengamat pasar modal, Aria Santoso di Jakarta, kemarin.

Di tengah situasi itu, dirinya memproyeksikan, IHSG tetap akan bergerak menguat meski terbatas, dan masih dapat menyentuh level 5.900-an poin. Dirinya menambahkan, pergerakan IHSG yang relatif mendatar saat ini juga dipicu kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga Bank Indonesia yang berpeluang naik, mengingat kuatnya potensi bank sentral AS (The Fed) untuk kembali menaikan suku bunganya.”Kenaikan suku bunga akan negatif bagi pasar saham dalam jangka pendek, karena investor akan kembali melakukan valuasi ulang," ujarnya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham kemarin sebanyak 314.829 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,89 miliar lembar saham senilai Rp5,99 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 205 saham menurun, dan 124 saham tidak bergerak nilainya. Bursa regional, di antaranya indeks nikkei ditutup menguat 82,74 poin (0,37%) ke 22.614,82, indeks Hang Seng menguat 591,75 poin (2,31%) ke 26.153,15, dan indeks Strait Times menguat 13,00 poin (0,42%) ke posisi 3.075,51.

Kemudian pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 4,12 poin atau 0,07% menjadi 5.841,41. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,02 poin atau 0,11% menjadi 917,46. Kata Vice President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, kinerja emiten kuartal ketiga yang diekspektasikan positif menjaga pola gerak IHSG di area penguatan.”Hingga beberapa waktu mendatang, tren IHSG akan cenderung menguat seiring respon positif investor terhadap kinerja emiten kuartal ketiga,”ungkapnya.

Dia menambahkan, kinerja emiten yang tumbuh menandakan fundamental ekonomi Indonesia cukup kondusif meski dibayangi kekhawatiran melambatnya perekonmian global akibat perang dagang.”"Meski demikian, tentu terdapat momentum koreksi namun sifatnya relatif wajar, investor dapat memanfaatkan situasi itu untuk tetap melakukan akumulasi pembelian," katanya.

Sementara Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan optimistis pergarakan IHSG pada pekan ini akan masuk dalam tren positif mengingat salah satu indikator ekonomi makro seperti data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus.”Data makro ekonomi kita cukup baik, itu akan menjaga IHSG ke depannya," tuturnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…