Lepas Saham di Total Pola Persada - TOTL Kantungi Dana Segar Rp 3 Miliar

NERACA

Jakarta – Fokus sebagai pelaksana utama di jasa konstruksi, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) melepas kepemilikan 60% di PT Total Pola Persada. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan telah melakukan penjualan dan pengalihan seluruh saham milik perseroan dalam Total Pola Persada. Jumlah saham yang dilepas yakni 21.000 atau setara 60% dari modal ditempatkan dan modal disetor kepada para pembeli.

Secara detail, transaksi penjualan dilakukan kepada PT Pola Intiperkasa sebanyak 6.000 saham atau senilai Rp857,10 juta. Kemudian, PT Pola Intimas sebanyak 9.000 saham atau senilai Rp1.285,80 miliar. Selanjutnya, TOTL itu menjual kepada Tuan Ir. Zainir Umar sebanyak 4.950 saham senilai Rp707,10 juta. Terakhir, perseroan menjual kepada Tuan Sueb sebanyak 1.050 saham senilai Rp150 juta. Manajemen TOTL memaparkan bahwa tujuan pengalihan saham tersebut yakni agar perseroan lebih fokus sebagai pelaksana utama jasa konstruksi. Kontraktor swasta itu menerima dana atas transaksi penjualan saham senilai Rp3 miliar.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan merevisi turun target pendapatan dan laba bersih sejalan dengan eksekusi sejumlah proyek perseroan yang mundur dari rencana semula. Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Mahmilan Sugiyo Warsana pernah bilang, perseroan merevisi target pendapatan tahun ini dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,6 triliun.

Selanjutnya, Mahmilan mengungkapkan bahwa target laba juga direvisi dari Rp250 miliar menjadi Rp210 miliar. Untuk perolehan kontrak baru, sambungnya, TOTL masih optimistis mampu menembus target Rp4 triliun pada tahun ini.“Revisi pendapatan karena dari perolehan kontrak ada beberapa proyek yang masih terkendala pekerjaan di lapangan mostly karena perizinan,” ujarnya.

Sementara itu, Mahmilan mengatakan, perseroan memasang target konservatif untuk pertumbuhan periode 2019. Adapun, target kontrak baru yang dipasang pada tahun depan senilai Rp4 triliun. Pada 2019, pihaknya menyatakan akan tetap menyasar proyek high rise building premium. Pasalnya, segmen tersebut dinilai mendatangkan margin yang lebih tinggi bagi perseroan. “Tidak masuk ke infrastruktur karena kompetensi utama kami di high rise building,” imbuhnya.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2018, Total Bangun Persada mengantongi pendapatan Rp1,40 triliun. Jumlah tersebut naik 2,39% dari Rp1,37 triliun pada semester I/2017. Kendati demikian, beban pokok pendapatan TOTL turun 3,23% secara tahunan pada semester I/2018. Dengan demikian, laba kotor kontraktor swasta tersebut masih tumbuh 2,10% secara tahunan menjadi Rp240,82 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…