HK Metals Ditetapkan Sebagai Efek Syariah

NERACA

Jakarta -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Keputusan Dewan Komisioner OJK terkait penetapan efek syariah yaitu Keputusan Nomor: KEP-58/D.04/2018 tentang Penetapan Saham PT HK Metals Utama Tbk (HKMU). sebagai Efek Syariah. Informasi tersebut disampaikan OJK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dengan dikeluarkannya keputusan tersebut, maka efek tersebut masuk dalam Daftar Efek Syariah sebagaimana Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-24/D.04/2018 tanggal 24 Mei 2018 tentang Daftar Efek Syariah. Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria Efek Syariah atas Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh PT HK Metals Utama Tbk.

Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak–pihak lainnya yang dapat dipercaya. Secara periodik, OJK akan melakukan review atas Daftar Efek Syariah berdasarkan Laporan Keuangan Tengah Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan dari emiten atau perusahaan publik.

Penelaahan atas Daftar Efek Syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten atau perusahaan publik yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria efek syariah. HK Metals adalah emiten yang bergerak di sektor perdagangan jasa, pembangunan serta industri metal, baja dan besi. Perusahaan ini listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober  2018.

PT HK Metals Utama Tbk akan memperbesar kapasitas pabrik aluminium yang merupakan lini anak usaha yaitu PT Handal Aluminium Sukses. Nantinya dengan peningkatan kapasitas produksi, perseron bisa menggenjot pasar ekspor. Direktur Keuangan HKMU, Pratama Girindra pernah bilang, saat ini perseroan telah melakukan penjualan ekspor ke Belanda dan juga Amerika Serikat dan di tahun depan membidik pasar ekspor ke Kanada. “Kanada sudah menunggu produk kami didistribusikan ke sana yakni aluminium extrusion. Karena kami lihat potensi penguatan dolar AS kedepan bisa berdampak positif bagi perusahaan,"ujarnya.

Disampaikannya, tren penguatan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah mendorong perseroan untuk memacu pendapatan ekspor. Dimana perusahaan menargetkan kontribusi penjualan ekspor mencapai 40% dari total penjualan perseroan dari saat ini sebesar 20%. Sedangkan untuk ekspor yang sudah dilakukannya saat ini memiliki volume penjualan sebesar 120 ribu ton per bulan produk aluminium extrusion.

Seluruh dana dalam peningkatan nilai ekspor tersebut, lanjut Pratama, akan mengunakan anggaran yang berasal dari penawaran umum perdana sahamnya (initial public offeirng/IPO) sebesar Rp 235 miliar. Oleh karena itu, perseroan tidak menganggarkan belanja modal (capex) lain untuk aktivitas usaha. Perseroan ingin memperbesar porsi produksi dari lini produksi aluminium untuk menangkap permintaan pasar.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…