Danai Restrukturisasi Utang - Tiga Pilar Menanti Dana Segar Investor Baru

NERACA

Jakarta – Di balik perseteruan manajemen direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dengan komisaris, pihak manajemen menegaskan adanya investor baru yang siap masuk untuk memperkuat bisnis sekaligus merestrukturisasi utang perseroan. “Belum bisa disebutkan identitas investor yang akan masuk ke perseroan,”kata Head of Corporate Finance Tiga Pilar Sejahtera Food, Yulianni Liyuwardi.

Namun, rencana masuknya investor baru tersebut sudah disampaikan kepada pemegang saham. Disampaikannya, calon investor yang bersama-sama dengan manajemen di bawah kepemimpinan Stefanus Joko Mogoginta Direktur Utama Tiga Pilar sebelum RUPST 2017 akan melakukan restrukturisasi secara menyeluruh. Seperti diketahui, AISA memiliki sukuk ijarah dan obligasi dengan total Rp2,1 triliun yang memiliki peringkat idD dari Pefindo karena gagal bayar kupon.

Terkait dengan struktur investor baru, kata Yulianni, masih dalam proses pembicaraan dengan pemegang saham. Menurutnya, investor baru tersebut akan membantu perseroan dalam proses restrukturisasi utang di Grup Tiga Pilar Sejahtera. Dalam laporan keuangan, perseroan mencatatkan penjualan bersih senilai Rp4,92 triliun pada 2017, atau menyusut sekitar 24% dari posisi Rp6,54 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun divisi makanan ringan perseroan pada 2017 berhasil membukukan penjualan bersih senilai Rp2,55 triliun, tumbuh 2,24% atau sebesar Rp55,89 miliar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Rp2,49 triliun. Secara keseluruhan, kontribusi yang diberikan divisi makanan ringan terhadap total penjualan konsolidasi Perseroan mencapai 51,89%.

Lalu kontribusi penjualan divisi beras berkontribusi sebesar 48,11%, dengan nilai Rp2,36 triliun per 2017, atau menurun 40,99% dari 2016 yang tercatat memiliki penjualan sebesar Rp4,01 triliun. Penurunan penjualan divisi beras perseroan merupakan imbas dari penggrebekan gudang beras yang dilakukan pemerintah pada pertengahan 2017.

Kini AISA berencana menjual pabrik beras. Penjualan pabrik beras dilakukan untuk melunasi utang sukuk ijarah dan obligasi perseroan. Pada 22 Oktober 2018, AISA akan  melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Sebelumnya direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk terus menyerukan kepada pemegang saham bahwa RUPSLB yang bakal diselenggarakan dewan komisaris AISA 22 Oktober 2018, cacat hukum. Bahkan, direksi menegaskan akan melakukan berbagai upaya untuk memastikan agar rapat tersebut bisa dibatalkan.

Perseroan menegaskan bahwa tidak ada mantan direksi. Direksi yang menjabat dan berwenang mewakili AISA adalah yang tercantum dalam Sistem Badan Hukum Direktorat Perdata, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, di mana Joko Mogoginta masih tercantum sebagai direktur utama Tiga Pilar.

Selain itu, direksi AISA juga tengah memproses perkara gugatan kepada dewan komisaris AISA di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 622/Pdt.G/2018/PN. Jkt Sel. Gugatan tersebut spesifik ditujukan atas nama Hengky Koestanto yang merupakan Anggota Komisaris AISA, dengan tuduhan pencemaran nama baik.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…