Cahayaputra Asa Keramik Patok IPO Rp 168

NERACA

Jakarta – PT Cahayaputra Asa Keramik, sebagai perusahaan produsen keramik ini resmi menetapkan harga penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 168 per saham dan waran sebesar sebesar Rp 188. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 31 Oktober 2018  dan perusahaan melepas saham ke publik sebesar 300 juta saham atau sekitar 24,93% dari modal disetor dan menerbitkan sebanyak 75 juta waran seri I yang dapat dikonversi menjadi saham baru yang dikeluarkan dari portepel. Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perusahaan mempercayakan PT Buana Capital Sekuritas sebagai pelaksana penjamin efek.

Dengan penetapan harga tersebut, perusahaan menargetkan perolehan dana dari hasil IPO ini sekitar Rp 50,4 miliar. Nantinya, dana IPO sebesar 38% akan digunakan untuk pelunasan kredit bank, 20% pelunasan dan instalasi mesin, 6% penyelesaian gedung produksi baru dan sisanya untuk modal kerja. PT Cahayaputra Asa Keramik merupakan perusahaan manufaktur keramik yang mempunyai pabrik di Kerawang. Kini, Cahayaputra telah mampu memproduksi keramik lantai, keramik dinding dan keramik kamar mandi dengan berbagai ukuran. Setiap tahunnya, perseoan memproduksi 9 juta meter pertahunnya.

Menurut Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik, Johan Silitonga, bisnis keramik di Indonesia masih cukup menjanjikan. Apalagi fokus pemerintah membangun infrastruktur bakal mendorong industri turunannya, salah satunya keramik. "Terlebih dengan kebijakan DP murah untuk KPR, maka itu membuat industri perumahan ikut maju sehingga hal itu juga berdampak kepada kami," jelasnya.

Sementara analis Reliance Sekuritas, Kornelis Wicaksono menuturkan, proyeksi harga IPO Cahayaputra sudah sesuai dengan ekspektasi di kisaran Rp 130 sampai Rp 200 per saham. Berdasarkan laporan keuangan yang berakhir pada Mei 2018, perusahaan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 17,83% yoy menjadi Rp 99,97 miliar. Itu disebabkan adanya peningkatan volume penjualan sebesar 10,12%. “Peluang pertumbuhan lain dari pertumbuhan properti terutama rumah bersubsidi, pelonggaran uang muka kredit properti, pasar keramik baru di Indonesia Timur, direct selling dan peningkatan kapasitas produksi dengan pabrik baru,” ujar Kornel.

Dia memperkirakan, usai IPO pendapatan perusahaan akan tumbuh hingga 157% hingga akhir tahun 2018. Selain itu cost of goods sold atau harga pokok penjualan (HPP) juga akan naik 9% seiring dengan adanya efek pelemahan rupiah. Sebagai informasi, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk menargetkan dapat membukukan laba bersih pada tahun ini sebesar Rp15 miliar. Nilai tersebut melonjak 604,2% jika dibandingkan laba bersih yang dibukukan perseroan pada sepanjang 2017 yang hanya Rp2,13 miliar.

Kemudian untuk pendapatan pada tahun ini ditargetkan dapat mencapai Rp260 miliar atau meningkat 22,7% dibandingkan tahun lalu. Direktur Keuangan Cahayaputra Asa Keramik, Juli Berliana menyampaikan, lonjakan laba bersih tersebut didorong oleh upaya perseroan untuk memperluas pasar. Sejauh ini, Cahayaputra Asa Keramik fokus menggarap pasar dalam negeri dan belum berencana menjajal ekspor.”Kami melihat pasar dalam negeri masoh sangat potensial untuk dapat disuplai. Kami memproduksi keramik dengan size dan diversifikasi sesuai permintaan pasar," ungkap Juli.

Pada tahun ini, kata Juli, perseroan juga akan mulai memasarkan produk ke pasar retail sehingga dapat meningkatkan margin penjualan. Selama ini, perseroan hanya mengandalkan distributor dan agen yang berlokasi di daerah-daerah untuk memasarkan produk keramik. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…