Targetkan Dana Kelola Rp 61 Triliun - MMI Luncurkan Produk RDPT dan KIK-DINFRA

NERACA

Jakarta – Pasca merilis produk investasi alternatif yakni Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA) dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT), PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) berharap target dana kelolaan alias asset under management (AUM) sebesar Rp61 triliun tercapai di penghujung tahun ini.

Saat ini, total dana kelolaan perseroan mencapai Rp49 triliun untuk reksa dana, dan menjadikan Mandiri sebagai manajer investasi dengan dana kelolaan reksa dana tertinggi di dalam negeri. Adapun, total dana kelolaan termasuk kontrak pengelolaan dana (KPD) adalah senilai Rp55 triliun per akhir September lalu.”Kami proyeksikan bisa mencapai Rp61 triliun pada akhir tahun," kata Presiden Direktur PT Mandiri Manajemen lnvestasi, Alvin Pattisahusiwa di Jakarta, kemarin.

Salah satu upaya untuk meningkatkan dana kelolaan adalah dengan meluncurkan produk baru. Adapun, produk yang diandalkan perseroan pada akhir tahun ini adalah reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan dana investasi infrastruktur (Dinfra). Selain itu, Alvin melihat tren pada akhir tahun akan membaik. Artinya, peluang investor untuk menambah investasinya di pasar modal termasuk industri reksa dana jelang pergantian tahun cukup besar.

Asal tahu saja, produk KIK DINFRA MJPT 001 yang belum lama ini diluncurkan akan berinvestasi pada aset infrastruktur pada anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) yakni PT Jasamarga Pandaan Tol dengan target nilai total investasi sebesar-besarnya Rp 1,5 triliun. Disebutkan, keunggulan KIK-DINFRA dibandingkan produk investasi lainnya yakni KIK-DINFRA memiliki fleksibilitas di dalam pengelolaannya, dalam hal ini manajer investasi dapat menempatkan dana investasi KIK-DINFRA pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang, maupun proyek infrastruktur fisik secara sekaligus.

Menurut Alvin, KIK-DINFRA menjawab kebutuhan investor yang ingin melakukan diversifikasi investasi di luar efek yang diperdagangkan di bursa. KIKDINFRA dapat ditawarkan melalui penawaran umum sehingga menjangkau luas investor. Selain KIK-DINFRA MJPT001, MMI bersama JSMR juga sebelumnya telah menerbitkan RDPT MIET pada bulan Juli 2018. Target total nilai investasi RDPT MIET adalah sebesar Rp 3 triliun.

Penerbitan RDPT MIET sangat disambut secara positif oleh investor-investor baik lokal maupun asing dalam acara Forum Investasi Indonesia 2018 di Bali. Investor lokal yang mendukung sektor infrastruktur Indonesia melalui RDPT MIET ini adalah Taspen, ASABRI, Jasa Raharja, Indonesia Infrastructure Finance, dan WanaArtha Life.

Selain itu, investor asing yang turut hadir pada kesempatan ini seperti Allianz dan AIA juga memberikan komitmen kerjasama pembiayaan proyek infrastruktur melalui Investasi RDPT MIET ini. Sebelumnya, MMI juga telah menerbitkan produk-produk alternatif seperti RDPT Mandiri Infrastruktur Ekuitas yang berinvestasi pada energi terbarukan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…