Berharap Indonesia Belajar Dari "Eleven-Eleven"

Pendiri dan pemimpin Alibaba, pasar daring terbesar di China, Jack Ma berharap agar Indonesia dapat belajar dari keikutsertaan dalam pesta diskon e-dagang tahunan terbesar "Eleven-Eleven", yang diselenggarakan setiap 11 November.

"Untuk Indonesia, Eleven-Eleven tahun ini menjadi periode belajar, saya pikir harapannya bukan sukses atau tidak, tapi bagaimana Indonesia bisa belajar dari masyarakat China dalam menyelenggarakan Eleven-Eleven sehingga pengusaha di sini bisa menjadi lebih baik," kata Ma dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali.

Lima produk Indonesia terpilih untuk ikut serta dipromosikan dalam Eleven-Eleven, yang menurut Ma, sudah lumayan karena dari pasar China saja, Alibaba hanya memilih 1 persen dari 10 juta lebih bisnis yang menjual produknya melalui pasar daring tersebut.

"Lima produk Indonesia yang kami pilih ini benar-benar produk bagus untuk dijual ke pasar China, tapi kami tidak punya ekspektasi apapun karena itu baru bagi kami, bagi konsumen China, dan juga baru bagi bisnis di sini, jadi ini dapat menjadi proses belajar bagi Indonesia," kata dia.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan kelima produk Indonesia yang akan dijual di Eleven-Eleven 2018 adalah kopi, biskuit, kerupuk udang, mie cepat saji, dan produk olahan sarang burung walet.

Triawan menambahkan produk makanan yang dipilih karena telah memenuhi syarat Alibaba, yakni tersedia dalam jumlah minimal satu juta barang yang siap dijual melalui pasar daring terbesar di China tersebut.

Eleven-Eleven merupakan festival belanja dengan berbagai penawaran menarik di pasar daring terbesar China "Alibaba" yang tahun ini akan diikuti sekitar 140 ribu merek dengan lebih dari 15 juta produk dari seluruh dunia.

Pada Eleven-Eleven 2016, Alibaba mencetak rekor penjualan senilai 5 juta dolar AS dalam satu jam pertama dan total penjualan sebesar 17,8 juta dolar AS yang melampaui penjualan dalam festival belanja "Cyber Monday" yang diselenggarakan pasar daring Amerika "Amazon".

Sementara Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Republik Indonesia mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menerapkan digitalisasi untuk memasarkan produk mereka. "Agar bisa mencapai ke pengusaha kecil, kemampuan harus ditingkatkan. Salah satunya digitalisasi merupakan kesempatan untuk memasarkan produk," kata Kepala Bekraf RI Triawan Munaf usai menerima penghargaan Dharmakrida Baraya Adikarya Anugraha di UNS Inn Solo, Sabtu.

Menurut dia, saat ini Indonesia tengah menuju ke arah digitalisasi tersebut. "Oleh karena itu, UMKM jangan diajarkan ke arah analog. Dari 99 persen UMKM yang di bawah binaan Bekraf, sampai saat ini yang sudah tersentuh digitalisasi masih sangat kecil," katanya.

Terkait hal itu, pihaknya menggandeng berbagai pihak untuk mengoptimalkan penerapan digitalisasi, salah satunya bentuk pendampingan dari pendiri perusahaan e-commerce Alibaba Jack Ma. "Saat ini angka pengiriman yang dilakukan oleh Alibaba mencapai satu miliar per hari dan menuju 100 miliar per hari. Kalau ini bisa tercapai di Indonesia maka semua UMKM hidup," katanya.

Ia mengatakan hingga tahun 2020 mendatang, pemerintah menargetkan delapan juta UMKM sudah "go online" yang berarti naik dari saat ini yang hanya sekitar 4,6 juta.

Untuk merealisasikan hal itu, pihaknya berharap dengan adanya Palapa Ring semua akan bisa dipercepat. "Kesempatan kita sama, yaitu bagaimana mereka (UMKM, red) punya akses terhadap pasar," katanya.

Sementara itu, terkait dengan penghargaan tersebut Rektor UNS Ravik Karsidi mengatakan kali ini merupakan tahun ketujuh UNS memberikan penghargaan kepada mereka yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan UMKM. "Seperti yang kita tahu, UMKM merupakan penopang ekonomi terbesar di Indonesia. Untuk pemilihannya kami lakukan secara objektif karena melibatkan stakeholder dalam penilaiannya," katanya. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…