Menanti Realisasi Janji Jack Ma

Pendiri perusahaan perdagangan daring raksasa, Alibaba, Jack Ma berjanji kepada pemerintah Indonesia untuk membantu pengembangan sumber daya manusia di sektor ekonomi digital termasuk dalam bidang sistem pembayaran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution usai rapat dengan Jack Ma, di sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, Nusa Dua, Bali, mengatakan pemerintah Indonesia, pihak swasta Indonesia dan Jack Ma sedang merampungkan desain pengembangan SDM di ekonomi digital.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga ingin bertukar pengalaman mengenai digitalisasi penyaluran dana atau bantuan sosial agar lebih tepat sasaran kepada kelompok masyarakat yang berhak. "Kita perlu pengembangan SDM untuk itu. Bahkan kami sedang siapkan,..Alibaba juga siapkan porposal, dari kami siapkan tim untuk diskusi lebih detail model kerja sama dan pengembangannya”, kata dia.

Modal dan kapasitas SDM menjadi kunci menghadapi era ekonomi digital. Indonesia juga sedang mengembangkan industri 4.0 yang bertumpu pada perkembangan teknologi yang mengharuskan mempersiapkan sumber daya ekonomi digital yang handal.

Selain pengembangan SDM, Indonesia melalui kerja sama dengan Jack Ma juga akan berpartisipasi dalam acara Festival Belanja terbesar di China yakni Double Eleven pada 11 November 2018.

Pemerintah, kata Darmin, saat ini sedang menyiapkan beberapa produk yang akan ikut dipasarkan di Double Eleven itu.

Pada kesempatan yang sama, Jack Ma mengatakan dalam rapat kedua dengan komite pelaksana dari Indonesia, dirinya menekankan untuk bantuan pengembangan SDM.

Ekonomi digital yang sedang berkembang pesat di Indonesia, seperti layanan finansial berbasis teknologi (Fintech), perbelanjaan daring (e-commerce), dan sistem pembayaran harus didukung kapasitas SDM yang unggul. "Saya pikir masa depan Indonesia akan sangat bergantung dari pendidikan, pelatihan dan bagaimana kita menyiapkan anak muda di Indonesia untuk tidak melewatkan kesempatan dalam ekonomi digital,": kata dia.

Jack Ma pun menargetkan setiap tahun dapat mencetak seribu pemimpin teknologi di Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. "Kami ingin melatih seribu pemimpin teknologi tiap tahun, dalam kurun waktu sepuluh tahun, khususnya melalui pelatihan bagi 300 pengembang dan insinyur tentang bagaimana mengelola komputasi awan," kata Ma dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali.

Tawaran tersebut disampaikan Ma dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali.

Ma mengatakan pelatihan tersebut akan dilakukan melalui Institut Wirausahawan Jack Ma yang saat ini pendiriannya masih dalam tahap perencanaan. "Kami belum memiliki rencana yang spesifik, yang kami diskusikan masih sebatas, misalnya, dalam tiga tahun ke depan ayo kita siapkan dulu pelatihnya, latih dulu beberapa orang agar kita tahu apa yang perlu diperbaiki dan bagaiman memperbaikinya, setelah itu kami baru bisa membuat proposal yang konkret," kata dia.

Salah satu orang terkaya di dunia itu juga menegaskan dirinya tidak datang untuk menguasai pasar daring di Indonesia, namun sebagai penasihat Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan wirausahawan lokal dalam e-commerce.

"Saya tidak datang ke sini sebagai CEO Alibaba, tetapi sebagai penasihat yang memenuhi tugasnya, yang tentu baik dan buruknya hasil kerja saya tergantung pada seberapa jauh e-commerce dan internet infratruktur di Indonesia menjadi lebih baik," kata Ma.

Dalam pertemuan tersebut, Ma dan para menteri Kabinet Kerja membahas keikutsertaan lima produk unggulan Indonesia untuk ikut serta dalam pesta diskon terbesar di China "Eleven-Eleven" tahun ini yang diselenggarakan Alibaba setiap 11 November.

 

Sekolah Pengusaha

 

 Sementara Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perusahaan multinasional asal China Alibaba ingin membangun sekolah pengusaha berbasis teknologi di Indonesia atau Jack Ma Institute of Entrepreneurs. "Tentunya mereka sudah punya model sendiri dan diharapkan menjadi prototype untuk menciptakan SDM kita lebih berkualitas," kata Airlangga melalui keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.

Airlangga menyampaikan hal itu usai ikut pertemuan antara Komite Pengarah Pelaksanaan Peta Jalan Sistem E-dagang dengan pendiri Alibaba Group, Jack Ma di Nusa Dua, Bali.

Upaya ini dinilai bakal turut berkontribusi dalam menumbuhkan wirausaha dan SDM terampil melalui peran pendidikan sesuai kebutuhan di era ekonomi digital.

Saat ini, Alibaba sudah menerima beberapa pejabat Indonesia yang ikut pelatihan mengenai perkembangan teknologi digital di China. Para peserta ini melihat langsung fasilitas di sana.  Selanjutnya, akan disusul dengan pelatihan untuk para pemimpin teknologi. "Kemudian, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan training lanjutannya," terang Airlangga.

Mengenai materi yang akan diberikan dalam pelatihan di Jack Ma Institute of Entrepreneurs, menurut Menperin, masih digodok bersama dan nanti difinalkan oleh Jack Ma.

Beberapa materi yang menjadi fokus perhatian di antaranya terkait tentang pengelolaan komputasi awan (cloud computing), teknologi keuangan (termasuk blockchain), dan infrastruktur internet. "Sedangkan, pemerintah akan menyiapkan regulasinya, seperti mengenai fintech. Tetapi untuk yang lain, Jack Ma hadir sebagai advisor pemerintah. Selain itu, kami juga sudah menyiapkan seandainya untuk mendorong sistem bantuan sosial melalui fintech," paparnya.

Airlangga menegaskan langkah kolaborasi dalam membangun kualitas SDM dan penerapan teknologi digital ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. "Di dalam roadmap, kita akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 1-2 persen serta potensi penambahan sebesar USD200 miliar di tahun 2030," ungkapnya.

Sementara itu, Jack Ma menjelaskan, pihaknya menargetkan setiap tahun dapat mencetak seribu pemimpin teknologi di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. "Kami akan memberi banyak kesempatan bagi anak muda Indonesia untuk belajar, misalnya melalui pelatihan bagi 300 pengembang dan insinyur tentang pengelolaan komputasi awan,” ujarnya.

Ma menambahkan penting bagi Indonesia untuk berinvestasi dalam meningkatkan kompetensi SDM. "Karena ketika orang semakin bertambah, pikiran orang berubah, dan keterampilan orang meningkat, maka kita harus dapat memasuki periode digital," ucapnya. Ia pun menekankan pentingnya mengasah keberanian anak muda untuk terus berinovasi.

Lebih lanjut, Alibaba siap membantu pertumbuhan bisnis untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia. Untuk itu diperlukan penciptaan ekosistem bisnis yang serba digital. "Kami akan membuat Indonesia menjadi masyarakat non-tunai. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih efisien dan usaha kecil dan menengah bisa meraup lebih banyak uang," imbuhnya.

Ma juga optimistis, pemerintah dan pengusaha di Indonesia bisa segera memsuki era revolusi industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi terkini. "Seluruh bisnis di Indonesia bisa dituangkan menjadi e-cloud, e-commerce, dan e-payment," pungkasnya. (ant)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…