Proteksi Adalah Pelindung Peradaban

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Ekonomi Dan Industri

 

Hanya orang yang bodoh dan gagal paham yang sering mengatakan proteksi adalah tindakan yang dianggap tidak patut dalam penyelenggaraan sistem perekonomian. Yang mengatakan proteksi adalah keliru adalah pikiran yang bersifat manipulatif dan munafik. Sistem apapun yang ada di dunia ini, hampir tak ada satu pun yang bisa melepaskan diri dari proteksi dalam setiap sistem yang  dibangun. Proteksi selalu build in di dalamnya.

Proteksi tidak ada urusannya dengan tarif atau tata niaga karena proteksi adalah keniscayaan. Dan tarif atau tata niaga adalah tidak lebih bagaimana mekanisme ekonomi di tata agar law and order dalam sistem ekonomi dapat ditegakkan dan dijalankan. Tanpa proteksi, produk peradaban akan rusak. Tanpa proteksi akan berpotensi terjadinya praktik animal economy. Karena itu, pandanglah bahwa proteksi adalah sesuatu yang natural.

Proteksi adalah lindung nilai untuk melindungi para pelaku pasar  dan konsumen dari hadirnya ancaman kerugian atau injury dalam hal terjadi persaingan tidak sehat. Semua negara di dunia, tanpa kecuali pasti membangun sistem proteksi yang baik untuk merawat peradaban dan produknya.

Sistem ekonomi pada dirinya membutuhkan efisiensi, produktivitas dan proteksi. Pergerakan barang dan jasa selalu memerlukan kelancaran arusnya,  bukan membutuhkan pergerakan  bebasnya. Ada tarif dan ada tata niaga tidak ada masalah sepanjang proses bisnisnya berjalan lancar. Ada proteksi karena ada konsep kedaulatan. Berarti bahwa proteksi dihadirkan untuk melindungi kedaulatan politik, kedaulatan ekonomi, kedaulatan budaya dan melindungi peradaban yang dibangun.

Tarif bea masuk dan pajak pada dasarnya adalah sumber pendapatan negara. Mau ditetapkan tinggi atau rendah adalah urusannya bagi negara yang berdaulat. Bea masuk dan pajak adalah bagian kebijakan fiskal. Manakala negara-negara berkembang sedang membangun, maka negara yang bersangkutan memerlukan pendapatan negara dalam jumlah besar, yang salah satu sumbernya berasal dari penerimaan bea masuk dan pajak.

Kalau bea masuk harus dihapus dan pajak tarifnya direndahkan, maka bagaimana negara-negara berkembang bisa membangun. Hidden agendanya sangat jelas, clear and clean bahwa semua itu menjadi alat pemuas sistem kapitalis global. Karena pendapatan negara menjadi rendah, sedangkan pembangunan memerlukan biaya yang tidak kecil, maka negara - negara berkembang masuk dalam perangkap utang global. Tegasnya adalah tarif bea masuk dan pajak bukan alat proteksi, tapi ia adalah part of dari fiscal policy.

Tata niaga adalah instrumentasi sistem perdagangan yang berlaku universal di seluruh dunia. Ada tata niaga dalam negeri, ada pula tata niaga dalam perdagangan ekspor dan impor. Ketika terjadi hambatan, sehingga mengganggu kelancaran arus barang bukan disebabkan karena adanya tata niaga. Yang menyebabkan justru karena adanya hambatan birokrasi yang dalam menjalankan pelayanan kepada para pelaku pasar belum efisien.

BERITA TERKAIT

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

BERITA LAINNYA DI

Dunia Kepelautan Filipina

  Oleh: Siswanto Rusdi Direktur The National Maritime Institute (Namarin)   Dunia kepelautan Filipina Tengah “berguncang”. Awal ceritanya dimulai dari…

Dilemanya LK Mikro

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Kehadiran lembaga keuangan (LK) mikro atau lembaga keuangan mikro syariah (LKM/LKMS) dipandang sangat strategis.…

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…