Buntut Kejahatan Korporasi - Mayoritas Saham Lippo Grup Ikut "Berguguran"

NERACA

Jakarta – Penggeledahan ruah CEO Lippo Group, James Riady oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka pengembangan kasus dugaan suap izin proyek Meikarta menuai respon negatif dari pelaku pasar. Dimana hampir sebagian besar saham-saham Lippo di pasar ikut rontok seiring derasnya aksi jual investor yang tidak mau lama-lama memegang saham Lippo Group.

Tengok saja, sembilan dari 15 saham emiten Grup Lippo terkoreksi hingga perdagangan Kamis (18/10) sore kemarin, dimana saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terkoreksi 2,78% ke harga Rp 280 per saham, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) koreksi 1,50% ke harga Rp 1.310, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) koreksi 2,85% ke harga Rp 5.975 dan PT Lippo Securities Tbk (LPPS) yang koreksi 2,04% ke harga Rp 96 per saham.

Kata juru bicara KPK Febri Diansyah, rumah James Riady masuk dalam 10 lokasi yang digeledah KPK terkait kasus suap izin proyek Meikarta. Kemudian empat lokasi lainnya, yakni apartemen Trivium Terrace, Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi. "Tim penyidik KPK terus perdalam keterangan di lokasi penggeledahan," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Sementara pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengagendakan memanggil manajemen Lippo Group terkait kasus suap Meikarta. Kepala Riset Koneksi Capital pernah bilang, adanya kasus perizinan proyek properti Meikarta ini menambah daftar tekanan pada emiten properti Grup Lippo. Secara sektoral, emiten-emiten properti di pasar saham masih belum menunjukkan pemulihan, baik secara fundamental maupun kinerja harga sahamnya, termasuk dua emiten properti Lippo tersebut. Menurutnya, dengan adanya kasus OTT, prospek kedua emiten tersebut menjadi sangat negatif.“Mungkin dari segi dampak finansial secara jangka pendek tidak akan besar, misalnya terkait denda. Namun, dari sisi trust ini yang akan mempengaruhi sebab faktor good corporate governance sangat signifikan dampaknya untuk emiten properti,”ungkapnya.

Alfred mengatakan, emiten properti sangat banyak jumlahnya di pasar modal dalam negeri, sehingga investor punya banyak pilihan untuk beralih dari emiten yang bercitra negatif dari segi GCG. Beberapa emiten properti yang terkena kasus GCG mendapatkan sentimen negatif yang sangat panjang, sehingga harga sahamnya sulit pulih meskipun sudah sangat murah. Bila terbukti Grup Lippo terlibat dalam kasus korupsi tersebut, harga saham dan likuiditasnya kemungkinan akan terus memburuk.

Sementara analis BCA Sekuritas, Achmad Yaki mengatakan, dirinya belum merekomendasikan investor untuk membeli saham Lippo Group tersebut, dan cukup untuk wait and see saat ini. "Untuk jangka panjang belum bisa, tapi kalau jangka pendek bisa wait and see," katanya.

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…