Elnusa Raih Kontrak Baru Seismik Rp 1 Triliun

NERACA

Jakarta – Di tengah fluktuasinya harga minyak dunia, hal tersebut tidak membuat bisnis pengeboran PT Elnusa Tbk (ELSA) ikut sepi. Sebaliknya, perseroan belum lama ini membukukan kontrak baru senilai Rp1 triliun untuk Seismik Darat 2D & 3D di wilayah Pesut Mas, Sulawesi Tengah dan pengeboran modular di wilayah sekitarnya.

Direktur Keuangan ELSA, Hery Setiawan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, tambahan signifikan kontrak baru jasa hulu migas itu memberikan sinyal positif geliat aktivitas servis hulu migas ELSA.”Kami optimis perolehan dua kontrak pekerjaan ini akan memberikan kontribusi yang signifikan serta meningkatkan keseimbangan komposisi kontrak jasa hulu migas dan distribusi & logistik energi, sehingga lebih memperkuat struktur pendapatan Elnusa ke depannya,”ujarnya.

Jelasnya, ELSA memenangkan tender untuk dua pekerjaan besar jasa hulu migas di Indonesia, yaitu Survei Seismik Darat 2D & 3D di wilayah Pesut Mas, Sulawesi Tengah dan pengeboran modular di wilayah kerja Sanga-Sanga, Kalimantan Timur dan Attaka.”Kedua proyek baru yang kami menangkan ini nilainya signifikan, lebih dari Rp1 triliun. Sehingga bukan hanya sebatas nilai kontrak yang besar, kami melihatnya sebagai peluang bahwa aktivitas jasa hulu migas Elnusa akan semakin bergeliat dan membukukan kinerja yang terus membaik,”kata Hery.

Sampai saat ini, jelas Heri, ELSA membukukan komposisi pendapatan antara hulu migas sebesar 40% dan distribusi & logistik energi sebesar 55%. Pada kuartal I 2018, pekerjaan survei seismik yang signifikan hanya ditopang oleh penyelesaian proyek di Klamosossa, Papua Barat. Selain itu, pekerjaan pengeboran modular pun kurang menorehkan kinerja maksimalSehingga perolehan kontrak seismik darat 2D dan 3D di wilayah Pesut Mas dan pengeboran modular dengan durasi tiga tahun ini akan menambah optimisme kinerja di tahun-tahun mendatang.

Perseroan menyampaikan target pendapatan tahun ini tumbuh sekitar 10%-15% bakal tercapai seiring dengan tumbuhnya kinerja keuangan perseroan di paruh pertama tahun ini. Seperti diketahui, pendapatan ELSA naik 47% menjadi Rp 2,91 triliun dari Rp 1,99 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Head of Investor Relation ELSA, Rifqi Budi Prasetyo mengatakan, tahun ini kinerja ELSA akan terus bertumbuh.”Tahun ini kami optimis kinerja Elnusa akan terus meningkat. Kami targetkan pendapatan naik 10% hingga 15% di tahun 2018 ini. Sedangkan untuk sisi laba bersih belum bisa saya jelaskan. Tunggu saja updatenya nanti,"ujarnya.

Sebagai informasi, perseroan mencatatkan beban pokok pendapatan ELSA juga meningkat 43% pada periode semester I 2018 menjadi Rp2,61 triliun dari Rp1,83 triliun pada periode semester I 2017. Sementara itu, bottom line ELSA mencapai Rp127,66 miliar. Nilai itu melonjak 784% dari Rp 14,44 miliar pada periode semester I 2017.  Sementara hingga Juli, perseroan mengantongi kontrak carry forward jasa minyak dan gas (migas) sebesar Rp 4,07 triliun. Mayoritas kontrak berasal dari Grup PT Pertamina (Persero).

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…