Miliki Nahkoda Baru - Pasar Menaruh Asa Indosat Bisa Raup Untung

NERACA

Jakarta – Di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi dan tuntutan membawa performance kinerja keuangan lebih baik atau catatkan untung menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bagi manajemen direksi baru PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT). Pasalnya, pelaku pasar menaruh asa terhadap pimpinan baru Indosat agar kedepan performance kinerja keuangan bisa lebih baik dari sebelumnya masih mencatatkan rugi.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Rabu (17/10) kemarin, menyetujui pergantian dan penetapan dewan direksi dan dewan komisaris. Peserta RUPSLB mengangkat Chris Kanter sebagai direktur utama Indosat, Eyas Naif Assaf dan Arief Musta’in sebagai direktur perseroan. Selain itu RUPSLB menerima pengakhiran masa jabatan Joy Wahjudi sebagai direktur utama perseroan serta Caba Pinter dan Herfini Haryono sebagai Direktur.

Chris Kanter sebelumnya merupakan Komisaris Indosat Ooredoo sejak 2010 hingga 2018. Selain itu, ia adalah pengusaha Indonesia dan pemimpin di komunitas bisnis yang berada di lini depan agenda reformasi ekonomi nasional di Indonesia. Chris Kanter memiliki berbagai pengalaman di industri telekomunikasi, pemerintahan dan dunia bisnis serta organisasi, di antaranya Kadin.

Pengalaman ekstensif yang dimiliki Chris Kanter dari berbagai forum nasional serta internasional diharapkan akan mendukung Chris dalam memimpin pelaksanaan strategi perusahaan yang telah disiapkan oleh manajemen untuk memasuki era baru Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Pada rapat ini perseroan juga mengangkat Hilal Suleiman Malawi, Andrew Tor Oddvar Kvalseth dan Ahmad Abdulaziz Al-Neama sebagai Komisaris Perseroan.

RUPSLB menerima pengakhiran masa jabatan Ajay Bahri, Damian Philip Chappell dan Chris Kanter sebagai komisaris perseroan. Sebagai informasi, Indosat membukukan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp693,7 miliar pada semester I/2018, dari posisi laba senilai Rp784,2 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Perubahan laba menjadi rugi disebabkan adanya penurunan pendapatan operasional. Pendapatan emiten bersandi saham ISAT  tercatat senilai Rp11,06 triliun pada semester I/2018, turun 26,8% atau setara Rp4,04 triliun dari semester I/2017. 

Analis Kresna Securities, Etta Rusdiana Putra pernah bilang, dampak dari registrasi kartu SIM memengaruhi kinerja ISAT pada awal tahun ini. Dari kebijakan tersebut, pendapatan perseroan dari dua segmen utama yaitu legacy dan data, mengalami penurunan.”Manajemen ISAT berencana meningatkan ekspansi jaringan mereka dengan mematok belanja modal Rp8 triliun. Perseroan juga mempertimbangkan untuk menerbitkan leverage baru untuk refinancing. Kami melihat rencana ini akan berdampak positif agar ISAT tetap dapat mempertahankan pangsa pasar,” jelas Etta.

Berdasarkan data perseroan, pelanggan ISAT turun 21,7% pada kuartal II/2018 dari kuartal sebelumnya, menjadi 75,3 juta pelanggan. Pendapatan dari voice tercatar menurun 33,5% pada semester I/2018 (yoy) menjadi Rp2,4 triliun, sedangkan pendapatan dari SMS anjlok 57,1% menjadi Rp936,6 miliar.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…