Program Pemerintah Pusat Berdampak Lebak Surplus Beras

Program Pemerintah Pusat Berdampak Lebak Surplus Beras

NERACA

Lebak - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tahun 2018 hingga September surplus beras hingga 14,3 persen, dan keberhasilan itu dinilai sebagai dampak positif dari program pemerintah pusat, antara lain, berupa bantuan benih, pupuk, pompanisasi, irigasi dan alat pertanian.

“Keberhasilan itu tidak lepas dari peran pemerintahan Joko Widodo-M Jusuf Kalla yang menyalurkan bantuan guna mendukung swasembada pangan,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak Iman Nurzaman di Lebak, dikutip dari Antara, kemarin.

Perhatian pemerintah pusat terhadap petani Lebak cukup besar hingga menyalurkan bantuan sekitar Rp25 miliar. Bantuan itu untuk mendongkrak produksi pangan dan meningkatkan usaha petani agar kehidupan mereka menjadi lebih baik.

Para petani menerima bantuan untuk kebutuhan sarana produksi (sapras), di antaranya, benih padi untuk areal seluas 41.000 hektare, pupuk dan pestisida. Selain itu, berupa pembangunan irigasi, pompanisasi dan pencetakan sawah baru di kawasan sumber air, serta bantuan peralatan pertanian (alsintan), diantaranya, alat pengering gabah, traktor dan penggilingan beras.

Pemerintahan Jokowi-JK juga meluncurkan program upaya khusus (upsus) padi, jagung dan kedelai guna mewujudkan swasembada pangan. Usaha pertanian di Kabupaten Lebak kini semakin menggeliat dan pendapatan petanipun meningkat. Para petani mampu membangun rumah, menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi, dan melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah. 

Pemerintah daerah juga mendorong agar usaha pertanian pangan dapat menjadikan pendapatan ekonomi menjesejahterakan kaum petani. Bupati Lebak Iti Octavia juga menggulirkan program Lebak Sejahtera.

Saat ini, produksi pangan Lebak menyumbangkan ketahanan pangan nasional. Sekitar 40 persen produk pangan kabupaten itu dipasok ke Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung.

Berdasarkan data, produksi beras sampai September 2018 surplus 14,3 bulan dengan produksi sebanyak 271.774 ton setara beras atau 494.135 gabah kering giling (GKG). Kebutuhan konsumsi beras bagi warga Kabupaten Lebak yang berpenduduk 1,2 juta jiwa itu sekitar 11.977 ton per bulan atau 143.724 ton per tahun dengan rata-rata per kapita sebanyak 114 kilogram. Dengan demikian, produksi beras di Lebak surplus sekitar 175.959 ton dan aman hingga 14,3 bulan ke depan. Ant

 

BERITA TERKAIT

PT Pelindo Solusi Logistik Terus Bangun Kemitraan untuk Tingkatkan Layanan Logistik

NERACA Jakarta - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) terus memperkuat kemitraan dengan berbagai pelaku industry dan pemangku kepentingan di sepanjang…

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PT Pelindo Solusi Logistik Terus Bangun Kemitraan untuk Tingkatkan Layanan Logistik

NERACA Jakarta - PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) terus memperkuat kemitraan dengan berbagai pelaku industry dan pemangku kepentingan di sepanjang…

Sabet Penghargaan Asuransi, IFG Life Tegaskan Komitmen Pulihkan Kepercayaan Publik

  NERACA Jakarta-Dalam menjalankan bisnisnya, IFG Life menjunjung tinggi tata kelola yang baik dan manajemen risiko yang kuat dan penuh…

Apkasi Ajak Penyedia Barang/Jasa Ikut APN 2024 Rebut Peluang PBJ Pemerintah

NERACA Jakarta - Dalam rangka meningkatkan serapan anggaran belanja di pemerintah daerah, Apkasi mengajak pihak swasta khususnya penyedia barang/jasa untuk…