KABUPATEN SUKABUMI - Dua Bulan Tak Melaut, Nelayan Terpaksa Pinjam Rentenir

KABUPATEN SUKABUMI

Dua Bulan Tak Melaut, Nelayan Terpaksa Pinjam Rentenir

NERACA

Sukabumi – Cuaca buruk yang melanda pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, selama dua bulan terakhir ini, memaksa nelayan, khususnya di wilayah Kecamatan Ciracap, berhenti melaut. Untuk menutupi kebutuhan hidup, mereka terpaksa meminjam uang ke rentenir dengan bunga cukup tinggi.

Kami sudah dua bulan terakhir ini tidak melaut. Otomatis kami tidak memiliki penghasilan. Untuk menutupi kebutuhan hidup, terpaksa meminjam uang ke rentenir,” ujar Asep, seorang nelayan, Rabu (17/10).

Asep mengatakan memili8h rentenir sebagai tujuan meminjam uang, karena factor persyaratan yang mudah.“Kalau di perbankan konvensionalkan, kalau pinjam itu, harus ada agunan. Kalau ke rentenir, tidak harus ada agunan atau jaminan,” terang Asep.

Ia mengakui, pihak pemerintah melalui petugas Dinas Keluatan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, saat melakukan sosialisasi sering mengingatkan nelayan agar meminjam modal ke perbankan konvensional atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sukabumi.

Namun, kata dia, untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank konvensional maupun BPR, prosesnya sangat lama, dan harus memiliki agunan.“Kami kan tidak punya agunan. Kalaupun ada hanya perahu dan jarring saja,” tuturnya.

Sementara pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sukabumi, Dede Ola mengaku kurangnya minat perbankan konvensional melirik nelayalan.“Mungkin risiki tinggi bagi bank konvensional untuk memberikan pinjamanan kepada nelayan saat musim paceklik,” pandang Dede.

Ia berharap Pemda Kabupaten Sukabumi dapat membanti meringankan beban nelayan di saat musim paceklik tiba, dan memfasilitasi nelayan untuk mendapatkan bantuan permodalan di saat musim paceklik tiba, agar para nelayan itu terlepas dari jeratan rentenir.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Ir. H. Dadang Budiman, menyatakan menyatakan pihaknya sudah sering menginformasikan kepada nelayan agar tidak meminjam uang kepada rentenir.

Petugas kami sering mensosialisasikan agar meminjam uang ke bank pemerintah maupn BPR milik Kabupaten Sukabumi. Bunga lebih rendah dari rentenir,” singkat Dadang.

Pengamat sosial Sukabumi, Endang Rohman berpendapat, nelayan tidak harus terjebak meminjam modal ke rentenir, apabila pemerintah memfasilitasi nelayan mendirikan dan mengelola koperasi.“Khusus di Ciracap, koperasi nelayan sepertinya belum ada. Ini yang harus dikelola. Pemerintah harus membantu nelayan mengelola koperasi dengan baik,” saran Endang. Ron

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…