Mencetak Pemimpin dan Wirausaha Andal - Transformasi Putera Sampoerna Foundation

NERACA

Jakarta - Program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate, Social, and Responsibility/CSR) selama ini sering dipahami hanya sekadar bagian kecil untuk menunjukkan rasa kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Karena itu, program CSR banyak digulirkan hanya sebagai ‘pelengkap’, sehingga hasilnya pun kurang maksimal.

Padahal, potensi CSR untuk dikelola tidak hanya untuk meningkatkan citra perusahaan, namun bisa memaksimalkan keuntungan. Hal inilah yang melatarbelakangi perubahan Putera Sampoerna Foundation (PSF), dari sebuah organisasi filantropi bisnis menjadi institusi bisnis sosial. Konsep ini berusaha mengubah pengertian pelaku bisnis dari sudut pandang ‘finding profit’ menjadi ‘helping wider community’. Konsep ini juga merujuk pada gagasan Muhammad Yunus, penerima Nobel Perdamaian 2006 yang juga pemilik Grameen Bank, pengusung gerakan social business.

Putera Sampoerna Foundation berdiri sejak 2001 silam ini, sampai 2010 kemarin telah memberikan lebih dari 34.600 beasiswa untuk anak dari keluarga prasejahtera. Selama periode ini juga, PSF telah bekerjasama dengan 170 perusahaan dan 1,2 juta individu, dengan donasi yang terkumpul sekitar US$56 juta. “Donatur datang dari dalam dan luar negeri, individu maupun perusahaan. Totalnya 40% dan sisanya atau mayoritas tetap berasal dari Putera Sampoerna yakni sebesar US$150 juta untuk 10 tahun (2001-2010). Kini, kami memiliki karyawan sebanyak 220 orang untuk mengelola PSF,” ujar Direktur Pelaksana PSF Nenny Soemawinata di Jakarta akhir pekan lalu.

Menurut Nenny, CSR seharusnya bukan hanya memberi, tapi perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap hasil keberlanjutan dari pihak yang telah dibantu. Maka dari itu, PSF memiliki misi untuk membentuk sifat pemimpin melalui pendidikan, menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan kewirausahaan, serta memberdayakan perempuan lewat donasi yang diberikan.

Ia kemudian mencontohkan masalah pendidikan. “Tanggung jawab kita belum selesai saat mereka telah lulus SMA. Mereka kan tetap dari keluarga prasejahtera. Bagaimana mereka bisa melanjutkan kuliah. Inilah maksud dan tujuan dari PSF yang memutar haluan menjadi institusi bisnis sosial. Menggalang lebih banyak dana dari perusahaan dan individu,” tegasnya.

Untuk menciptakan pemimpin melalui pendidikan, maka PSF mendirikan Sampoerna Academy (SMA di Malang, Jawa Timur dan Palembang, Sumatera Selatan), Sampoerna School of Education atau SSE (dengan jurusan bahasa Inggris dan matematika),Sampoerna School of Business, dan Anggarda Paramita Siswa Bangsa (Koperasi Siswa Bangsa).

Untuk menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan wirausaha, dibuatlah Mekar Entrepreneur Network atau pusat pengembangan kewirausahaan. Secara teknis, telah diluncurkan agar para wirausahawan potensial dapat bertukar informasi dan membangun jaringan dengan para penyedia sumber daya. Untuk memberdayakan perempuan ada Anggarda Paramita Sahabat Wanita (yayasan dan koperasi).

Sedangkan, memberi bantuan dan kepedulian sosial, tersedia Bait Al-Kamil (unit pelayanan zakat) yang telah disetujui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Pada 2010, PSF telah menambah masing-masing dua koperasi, usaha mikro kecil dan menengah, sertaperseroan terbatas, yang berada di bawah naungannya. Dengan begitu, sebagian keuntungan dari usaha tersebut dapat dipakai PSF untuk membantu lebih banyak lagi. (ardi)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…