Realisasi Kontrak Baru 8,35% - Acset Optimis Target Kontrak Baru Tercapai

NERACA

Jakarta – Di triwulan tiga 2018, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) berhasil mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 835 miliar atau baru tercapai 8,35% dari target kontrak baru tahun ini senilai Rp 10 triliun. Meskipun pencapaian kontrak tersebut masih jauh dari target, perseroan konstruksi ini tetap optimis target kontrak baru bakal tercapai.

Sekretaris Perusahaan Acset Indonusa, Maria Cesilia Hapsari menuturkan, perseroan optimis target kontrak baru tercapai dan pencapaian kontrak baru saat ini berasal dari sejumlah pekerjaan fondasi dan struktur. “Per September sudah Rp835 miliar karena ada beberapa kontrak kecil lain yang kami dapatkan seperti Parigi, Wiperti, dan Ahemce,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, optimisme perseroan bakal memenuhi target kontrak baru tahun ini didasarkan masih ada beberapa kontrak baru masih dalam proses tender. Sebut saja, perseroan masih mengincar proyek jalan tol Serpong - Balaraja, serta proyek dari Jakarta - Cikampek Selatan. Lebih lanjut, Maria mengatakan perseroan masuk dalam konsorsium untuk pembangunan jalan sepanjang 36,50 kilometer dengan biaya investasi proyek diperkirakan Rp22,50 triliun. Namun, perseroan belum dapat menyampaikan porsi yang dibidik.

Disebutkan, Acset mengambil porsi dalam konsorsium adalah dengan tujuan untuk memiliki kesempatan menjadi kontraktor. Sebelumnya, perseroan mendapat tambahan kontrak baru pada Agustus 2018 di antaranya, proyek mixed used development Kebon Sirih senilai Rp490 miliar. Di samping itu, perseroan memperoleh tambahan kontrak baru seperti tol Parigi Serpong (Kunser Paket III) senilai Rp3,5 miliar, Wiperti-Contiguous BP senilai Rp15 miliar, dan Gedung Ahemce Employee Center senilai Rp700 juta.

Pada paruh pertama 2018, PT Acset Indonusa Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 73,44 miliar. Nilai tersebut meningkat 14,48% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 64,15 miliar. Perseroan menjelaskan, kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan tumbuhnya pendapatan usaha perseroan dari sebelumnya 1,02 triliun menjadi Rp 1,65 triliun atau naik 62,22% pada semester pertama tahun ini.

Pendapatan tertinggi berasal dari pendapatan jasa konstruksi yang meningkat 53,93% menjadi Rp 1,51 triliun di enam bulan pertama tahun 2018.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…