Gobi Partners Luncurkan Gobi-Agung Fund di Indonesia

Gobi Partners Luncurkan Gobi-Agung Fund di Indonesia

Agung Fund akan dipimpin oleh Mitra Venture baru Arya Masagung dan telah melakukan investasi pertamanya.

NERACA

Jakarta – Setelah pemberitaan mengenai Gobi-Core Fund di Filipina, perusahaan modal ventura regional Gobi Partners meluncurkan dana investasi tahap awal lainnya di Indonesia. Dana investasi yang dinamakan Gobi-Agung ini memiliki ukuran modal sebesar 10 juta Dollar Amerika Serikat dan akan mencairkan pendanaan dengan nilai hingga 1 juta Dollar per investasi.

Arya Masagung, yang baru ditunjuk sebaga Mitra Venture baru, telah ditempatkan sebagai penanggung jawab dana investasi ini oleh Gobi. Arya Masagung bergabung dengan Gobi pada tahun 2018 untuk mengawasi strategi investasi tahap awal mereka di Asia Tenggara, dengan fokus utama di pasar Indonesia. Sebelumnya, Arya adalah salah satu pendiri Ebby, startup Silicon Valley yang menyediakan layanan transportasi korporat; dia juga seorang eksekutif pengembangan bisnis di Verlocal, marketplace hyperlocal. Sebelum menjelajah ke dunia startup, Arya sudah terlatih dengan baik dalam bisnis keluarganya, yang menjangkau industri media dan ritel di Indonesia. Arya menyandang gelar BSc dalam jurusan Manajemen, dan lulus dengan gelar Summa Cum Laude dari University of San Fransisco hanya dalam kurun waktu dua tahun.

Berbicara tentang dana investasi baru ini, Arya mengatakan, “Indonesia sedang berada di tengah pertumbuhan yang cepat. Negara ini bukan lagi sebatas pasar lokal, tetapi kami percaya bahwa Indonesia sudah menjadi pasar internasional. Lihat saja Asia Tenggara hari ini, dan kita akan menemukan bahwa sebagian besar unicorn adalah perusahaan Indonesia. Dengan pengalaman Gobi sebagai pemain regional, kami berada di posisi unik untuk menjadi jembatan bagi startup di wilayah ini. Dengan berinvestasi di kedua sisi, yaitu perusahaan yang ingin masuk ke Indonesia dan perusahaan Indonesia yang ingin keluar, kami dapat memaksimalkan potensi ekosistem regional dan menciptakan nilai tambah untuk perusahaan-perusahaan ini. Kami yakin dapat menunggangi gelombang pasang ekonomi Indonesia menggunakan strategi ini.”

Secara kolektif, Agung dan Core Funds adalah komponen kunci dari strategi keseluruhan Gobi untuk ASEAN. Kedua sarana investasi ini dimaksudkan sebagai dana tahap pencarian awal bagi perusahaan dan akan didukung oleh Gobi’s Meranti ASEAN Growth Fund. “Sekarang kami dapat bekerjasama lebih awal dengan para entrepreneur dan membangun hubungan yang lebih dalam di ekosistem startup lokal. Pada saat yang sama, kami dapat membawa pendanaan lanjutan serta sumber daya dan jaringan Gobi yang lebih luas. Yang terpenting, kami dapat membagikan beberapa pelajaran yang telah kami pelajari,” kata Kay Mok Ku, Managing Partner Gobi untuk ASEAN, dalam keterangannya kepada Neraca, Rabu (17/10).

Hingga saat ini, Agung Fund telah melakukan investasi pertamanya di Fastwork, sebuah platform jasa freelance yang bermarkas di Indonesia. Didirikan pada tahun 2015 oleh sekelompok insinyur dan entrepreneur dari Silicon Valley dan New York, Fastwork adalah salah satu platform freelancing profesional terbesar di Asia Tenggara (berdasarkan jumlah pengguna dan proyek yang diselesaikan). Perusahaan ini telah tumbuh 1,100% dalam pendapatan sejak Desember 2017, dan saat ini mempekerjakan lebih dari 50 orang di Indonesia dan Thailand.

Gobi Partners adalah perusahaan modal ventura Cina pertama yang melakukan ekspansi ke kawasan ASEAN. Perusahaan ini mendukung entrepreneur dari tahap awal hingga tahap pertumbuhan. Didirikan pada tahun 2002, Gobi telah menggalang sepuluh pendanaan, berinvestasi di lebih dari 200 startup, dan telah berkembang dengan memiliki sembilan kantor cabang di Beijing, Tianjin, Shanghai, Hong Kong, Manila, Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura, dan Jakarta. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi www.gobivc.com

Fastwork dimulai dengan misi untuk meningkatkan perekonomian bisnis dan tenaga kerja di Asia Tenggara. Ini dicapai dengan membantu pemilik bisnis untuk menemukan dan mempekerjakan freelancer secara sederhana, cepat, dan hemat biaya untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka. Lebih dari 300.000 bisnis di seluruh Asia Tenggara menggunakan lebih dari 22.000 layanan Fastwork mulai dari desain grafis, pemasaran online & influencer, entri data, hingga pengembangan web & aplikasi. Fastwork membantu freelancer mengumpulkan pembayaran, mempromosikan layanan, mengelola pesanan, bertukar file dan berkomunikasi dengan klien mereka di mana saja kapan saja. Mohar

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…