Pelaku Bongkar Muat Palembang Berharap Tersedia Jalur Logistik

Pelaku Bongkar Muat Palembang Berharap Tersedia Jalur Logistik

NERACA

Palembang - Pelaku bisnis bongkar muat di Kota Palembang mengharapkan pemerintah setempat menyediakan jalur logistik demi kelancaran dan keselamatan pengguna jalan, serta peningkatan daya saing. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Perusahaan Bongkat Muat Indonesia Sumsel Bujung Azainul Meida Noor Eden mengatakan, harapan ini sangat wajar karena seiring dengan perkembangan kota maka terjadi pertumbuhan pengguna jalan sehingga kebutuhan jalur khusus logistik sangat dibutuhkan. Selain itu, dengan adanya jalur logistik ini diharapkan menjadi solusi berbagai persoalan mengingat Pelabuhan Boom Baru Palembang berada di tengah kota, sementara kawasan pergudangan berada di pinggiran kota yakni kawasan Pusri, Kenten Laut, Gandus dan Soekarno Hatta.

“Jika tidak diberikan jalur khusus, maka biaya logistik di Palembang pasti akan lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain, dampaknya ya kembali ke masyarakat, harga barang menjadi lebih tinggi,” kata Wakil Ketua Kadin Kota Palembang Bidang Pelabuhan ini di Palembang, dikutip dari Antara, kemarin.

Persoalan logistik di Palembang tidak terlepas dari letak Pelabuhan Boom Baru yang berada di tengah Kota Palembang. Pelabuhan ini memiliki volume bongkar muat yang tinggi yakni 15.000 kontiner per bulan karena merupakan pintu gerbang logistik provinsi Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Lampung.

Sementara itu, terkait kelancaran lalu lintas angkutan barang ini, Pemerintah Kota Palembang mengatur jam operasional baru untuk lintas truk angkutan barang, yakni hanya boleh melintas pukul 21.00-05.00 WIB di jalan dalam kota tersebut. Aturan baru ini sedang disimulasikan dan ditunggu hasil evaluasinya oleh kalangan asosiasi.

Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan Pemkot Palembang merasa perlu menarik perhatian ke persoalan ini mengingat tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan angkutan truk dan barang belum lama ini. Berdasarkan data Kepolisian disebutkan, berjumlah 46 orang selama Januari-September 2018.

"Sebetulnya sudah ada Perwali No 59 Tahun 2011 tentang rute jaringan angkutan kendaraan muatan, tetapi kami mau menyempurnakan aturan tersebut, termasuk perubahan jam operasional," kata Wali Kota Palembang Harnojoyo.

Harnojoyo mengatakan pemkot telah membentuk tim kecil dalam penyempurnaan regulasi itu untuk membahas operasional angkutan dan barang, hingga tingginya angka kecelakaan lalu lintas.

Kepala Satlantas Polrestabes Palembang Kompol Andi Baso Rahman memerinci jumlah korban meninggal dunia sejak awal tahun hingga September terdata, 21 orang meninggal, 14 orang luka berat dan 11 orang luka ringan."Lakalantas itu melibatkan truk, tronton, truk dan truk tangki," kata dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…