BI Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rp14.800-15.200 Per Dolar

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengestimasi nilai tukar Rupiah per dolar AS sepanjang 2019 akan berada di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp15.200 per dolar AS. Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo saat rapat kerja membahas postur sementara RAPBN 2019 antara Badan Anggaran DPR RI dengan pemerintah dan Bank Indonesia di Jakarta, Senin (15/10).

Sebelumnya, pada rapat kerja September 2018 lalu, BI memperkirakan nilai tukar Rupiah pada tahun depan akan berada di kisaran Rp14.300-Rp14.700 per dolar AS. "Kami perkirakan nilai tukar Rupiah pada 2019 akan berkisar Rp14.800 hingga Rp15.200 per dolar AS," kata Perry.

Perry menuturkan, sejak awal September lalu hingga kini, dinamika global dan di dalam negeri begitu cepat. Pada awal September, pelemahan Rupiah dipengaruhi kondisi krisis di sejumlah negara berkembang seperti Turki dan Argentina, sehingga memengaruhi arus modal asing ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Selain itu, ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China dan sejumlah negara, juga memberikan tekanan bagi ekonomi Indonesia. "Kurs pada titik sekarang ini Rp15.220 per dolar AS. Pergerakan ke depan, ketidakpastian ekonomi global akan berlanjut, tapi ke arah yang lebih positif dibandingkan saat ini," ujar Perry.

Perry menjelaskan, arah kebijakan moneter di negara maju masih akan tetap ketat namun gradual. Pada 2019, suku bunga acuan The Fed (Fed Fund Rate) masih akan naik dua sampai tiga kali, dibandingkan tahun ini yang diperkirakan akan naik sebanyak empat kali. "Tahun depan Fed Fund Rate masih naik tapi tingkat kenaikan lebih kecil. Eropa pada paruh kedua tahun depan ada kemungkinan normalisasi kebijakan moneter sehingga akan mengimbangi kekuatan dolar," ujar Perry.

Selain itu, terkait perang dagang, ia menyebutkan ada keinginan dari negara-negara di dunia untuk menggunakan pendekatan yang lebih konstruktif bagi perdagangan terbuka, adil, dan menguntungkan baik bagi negara yang menjalin perdagangan dan juga secara global. Selain itu, BI dan pemerintah, serta pihak-pihak terkait, akan terus melakukan koordinasi untuk mengurangi defisit transaksi berjalan dan mendorong masuknya modal asing.

Bantu Perkuat

Untuk membuat rupiah kembali menguat Konglomerat Dato Sri Tahir menukarkan uang pribadinya sebesar 93 juta dolar AS dan 55 juta dolar Singapura ke rupiah senilai Rp2 triliun di Bank Indonesia. "Ini pribadi, tidak ada kaitannya dengan koorporasi," ujar Tahir di Jakarta, Senin. Tahir yang juga CEO Mayapada Group menuturkan, uang senilai Rp2 triliun tersebut akan disetorkan untuk menjadi modal Bank Mayapada.

"Jadi kita kalau setor modal 'kan bisa dari uang rupiah, juga bisa dolar. Tapi sekarang kita 'kan tahu rupiah ini dalam keadaan masih mencari posisi terbaik, jadi sebagai warga negara kebetulan kita juga udah ikut Tax Amnesty. Jadi saya pikir daripada taruh di dalam negeri, jadi dikembalikan ke sini dulu 'aja'," katanya.

Ia berharap, pengusaha-pengusaha yang lain juga dapat menukarkan dolar ke rupiah. Menurutnya, kendati rupiah tengah melemah, kondisi fundamental ekonomi Indonesia relatif baik dan tidak perlu dikhawatirkan. Tahir menambahkan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan dengan kondisi ekonomi pada 1997-1998 lalu.

"Tidak perlu khawatir dengan ekonomi Indonesia. Itu pujian juga bukan dari saya tapi dari IMF, ya. Sebagai bankir, saya, Bank Mayapada, tidak menemukan ada 'rush' nasabah memberikan dolar. Jadi situasi lain sama sekali dengan tahun 1997-1998," ujarnya. Tahir meyakini, upaya para pengusaha menukarkan dolarnya ke dalam rupiah, dapat membantu meningkatkan stabilitas rupiah karena persediaan dolar di dalam negeri semakin meningkat. "Ini sangat bisa membantu penguatan rupiah. Saya kira kalau semua pengusaha mau bersatu, pasti bisa," kata Tahir.

BERITA TERKAIT

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Survei BI : Kegiatan Dunia Usaha Meningkat di Triwulan I/2024

    NERACA Jakarta – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa kinerja kegiatan dunia usaha…

BRI Catat Setoran Tunai Lewat ATM Meningkat 24,5%

  NERACA Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) mencatat setoran tunai melalui ATM bank tersebut meningkat sebesar 24,5 persen…

Bank DKI Jadi Penyumbang Deviden Terbesar ke Pemprov

    NERACA Jakarta – Bank DKI menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta sepanjang…