KOTA SUKABUMI - Poin Strategis Pasar Induk dan Perparkiran Paling Mencolok di Revisi RTRW

KOTA SUKABUMI

Poin Strategis Pasar Induk dan Perparkiran Paling Mencolok di Revisi RTRW

NERACA

Sukabumi - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi masih menerima masukan dari masyarakat, stakeholder dan pelaku usaha terkait revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2011-2031."Setelah kita lakukan FGD RTRW beberapa waktu lalu, belum bisa dipastikan sudah berapa persen perkembangan revisi tersebut. Yang jelas kita masih menghimpun masukan dari masyarakat. Kira–kira apalagi yang akan dicantumkan,” ujar Kepala Bappeda, Rudi Juansyah kepada Neraca, kemarin.

Sebenarnya lanjut Rudi, revisi RTRW tersebut masih dalm pematangan. Karena kata Rudi, saat ini masukan terus berjalan baik lewat elektronik seperti e-mail dari masyarakat."Jadi kita masih membuka masukan dan saran dari masyarakat,” ujarnya.

Dalam perjalanan revisi RTRW itu, yang paling mencolok sementara ini mengenai poin-poin strategis. Seperti perparkiran dan pasar induk. Masih banyak pon-poin lainya yang harus dimasukan dalam revisi tersebut."Untuk sementara sih yang mencolok itu mengenai pasar induk dan perparkiran," terangnya.

Yang jelas lanjut Rudi, semua yang dianggap perlu perbaikan akan dimasukan dalam revisi RTRW yang ditargetkan harus selesai diakhir tahun ini. Sebab di tahun 2019 pihaknya sudah mengajukan pembahasan rancangan Perda RTRW nya."Kalau di tahun ini sudah tidak mungkin, nanti tahun depan dimasukan ke dewan untuk dijadikan Perda,” katanya.

Sebelumnya Walikota Sukabumi H. Achmad Fahmi mengatakan, revisi RTRW itu untuk mengimbangi percepatan di sektor infrastuktur di Kota Sukabumi. Makanya Pemkot Sukabumi melalui Bappeda langsung melakukan perubahan. Apalagi, sekitar 36 persen harus memenuhi kebutuhan sesuai perkembangan."RTRW itu memang harus di revisi sebab mau tidak mau harus menyesuaikan tata ruang sesuai tuntutan. Apalagi ada sekitar 36 persen terjadi penyimpangan (kebutuhan) di Kota Sukabumi yang harus dipenuhi," ujar Fahmi belum lama ini.

Tuntutan adanya revisi RTRW tersebut, salah satunya pembangunan Jalan Tol Bocimi. Sebab lanjut Fahmi, adanya Jalan Tol Bocimi akan berdampak kepada semua hal. Mulai dari transportasi, ruang terbuka publik, kepadatan penduduk, hingga perekonomian akan terbawa dampak yang signifikan."Sedangkan yang menjadi prioritas-prioritas tentunya sebagaimana visi misi kita, membuat kenyamanan warga masyarakat, transportasi dan lingkungan hidup," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…