Permintaan Sewa Crane Meningkat - Superkrane Incar Kontrak Baru US$ 100 Juta

NERACA

Jakarta – Sukses mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) pacu ekspansi bisnis. Emiten crane alat berat ini menargetkan kontrak baru sebesar US$ 100 juta atau Rp 1,5 triliun (kurs Rp 15 ribu/US$) hingga 2021 mendatang. Kontrak tersebut berasal dari beragam sektor yakni minyak dan gas (migas), infrastruktur dan pertambangan.

Direktur Utama Superkrane Mitra Utama, Tandiono Tan mengatakan, hingga saat ini SKRN telah mendapatkan US$ 40 juta dari nilai target kontrak tersebut.”Yang US$ 40 juta pelanggan existing ada, yang baru juga berarti masih kurang US$ 60 juta untuk 3 tahun kedepan. Semua kontrak itu dari industri ya ada yang dari infrastruktur itu pemerintah, lalu mining dari pabrik kimia, lalu migas jadi hampir merata," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menambahkan, saat ini porsi kotrak yang dimiliki sekitar 30% berasal dari proyek-proyek pemerintah. Sedangkan sisanya berkisar 10% hingga lebih berasal dari institusi swasta. Dengan perolehan kontrak baru dan terget ini, perseroan memperkirakan pendapatan pada 2018 senilai Rp 600 miliar dengan target laba bersih senilai Rp 100 miliar - Rp 120 miliar.”Target pendapatan tahun ini naik 25% dari 2017 yakni Rp 480 miliar. Untuk tahun 2019 kami menargetkan pendapatan tumbuh 20% menjadi Rp 720 miliar. Hal ini didorong dengan kuatnya permintaan sewa crane,”jelasnya.

Sedangkan untuk tahun ini perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal senilai Rp 600 miliar atau masih sama dengan tahun lalu. capex ini akan digunakan untuk membeli crane dan alat berat lainnya."Bisa dari kas internal, pinjaman kami juga banyak. Untuk beli alat tidak pasti nilai dan targetnya berapa karena lihat kondisi permintaan namun, SKRN menargetkan menambah 40 unit crane baru," ujar Tandiono.

Selain itu, dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) senilai Rp 270 miliar, sekitar 50% untuk pembayaran uang muka pembelian alat berat/crane, serta 25% untuk pelunasan utang bank dan leasing dan sisanya untuk modal kerja perusahaan. Sebagai tambahan informasi, hingga saat ini perseroan memiliki 90 unit crane berkapasitas angkut di bawah 100 ton, 31 unit crane berkapasitas 100-199 ton dan 28 unit crane berkapasitas 200-750 ton.

Perseroan tercatat menjadi emiten ke-45 tahun ini dan dengan resmi tercatatnya di pasar modal, perseroan menilai ini merupakan key milestone dalam perjalanan Superkrane untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang akuntabel, transparan dan bertanggung jawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis kedepan.

Debut saham SKRN tersebut berlangsung manis. Di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan, saham SKRN langsung kena auto reject atas, lantaran melonjak 50% ke level Rp 1.050 dari harga pencatatan Rp 700.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…