Tambah Empat Kapal Baru - Humpuss Prediksi Pendapatan Tumbuh 15%

NERACA

Jakarta – Hingga akhir tahun 2018, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk memprediksi pendapatan perseroan tumbuh mencapai 15%—20% dengan keterlibatan perseroan pada sejumlah proyek dan penambahan empat kapal baru. Target tersebut lebih tinggi dari target awal perseroan yang mematok kenaikan topline pada kisaran 10%—12%. Perseroan sempat mematok target konservatif mengingat investasi sektor migas masih stagnan dan tahun politik yang sedang berlangsung.

Komisaris Utama Humpuss Intermoda Transportasi, Theo Lekatompessy mengatakan, belanja kapal pada tahun ini telah sesuai rencana, di mana perseroan akan merampungkan pembelian kapal terakhir pada sisa tahun ini.”Yang terakhir yang pengangkut chemical akan masuk pada kuartal IV/2018. Secara nilai, saya belum dapat pastikan namun jumlahnya mungkin lebih rendah dari yng kami alokasikan awal sebesar US$63,8 juta karena kami mendapatkan kapal dengan harga lebih murah,” ujarnya di Jakarta, kemarin

Hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Mei 2018, perseroan menyebut akan mengalokasikan belanja modal (capex) yang akan berasal dari pinjaman perbankan sebesar US$50 juta, sedangkan sisanya akan berasal dari kas internal. Dari dana belanja modal tersebut, perseroan berencana melakukan pembelian masing-masing satu unit kapal pengangkut LNG, minyak, LPG, dan kapal kebutuhan dredging.

Pada kuartal I/2018, perseroan membelanjakan US$11 juta untuk kapal pengangkut minyak, pada kuartal II/2018 perseroan tidak memiliki jadwal pemasukan kapal. Pada kuartal III/2018, perseroan memasukkan sisa kapal yang telah dipesankan, sedangkan kapal terakhir yaitu pengangkut barang kimia akan masuk pada kuartal IV/2018.

Theo menyampaikan kondisi pada tahun ini sebetulnya belum begitu baik, mengingat sepanjang tahun berjalan (ytd) tidak ada tender dari sektor migas sehingga penambahan pendapatan perseroan dari kontrak migas tidak bertambah.”Mau tidak mau kami harus mencari pasar lain, seperti menjajaki pasar di development countries, terutama di negara-negara tetangga. Mulai realisasinya mungkin pada akhir tahun depan,” ujar Theo.

Perseroan juga menjajaki pasar-pasar lain yang dapat menjadi ceruk pendapatan seperti kapal pengakut komoditas, dan kapal yang dapat digunakan untuk mengangkut fame sebagai dampak dari kebijakan bauran 20% minyak kelapa sawit pada bahan bakar (B20). Pada semester I/2018, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar US$36,44 juta, meningkat 4,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yaitu US$34,82 juta. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$6,6 juta, melonjak 119,3% dibandingkan semester I/2017.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…