Perkuat Bisnis Lini Tambang - TRAM Kantungi Kontrak Baru Citra Dayak

NERACA

Jakarta – Geliat bisnis industri pertambangan memberikan dampak positif terhadap kinerja PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM). Pasalnya, emiten angkutan jasa pelayaran ini baru saja melakukan penandatangan perjanjian kerjasama penggunaan infrastruktur logistik pertambangan dengan PT Citra Dayak Indah. Penandatangan dilakukan oleh anak usaha TRAM, yakni PT Gunung Bara Utama.

Asnita Kasmy, Sekretaris Perusahaan TRAM dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perjanjian ini berlaku dalam jangka waktu tiga tahun hingga 8 Oktober 2021. Adapun volume produksi yang bisa dihasilkan minimal sebesar 700.000 metrik ton per tahun. “Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari rencana perusahaan untuk pengembangan dan perluasan kegiatan usaha pertambangan di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Tidak menutup kemungkinan untuk perluasan sampai ke wilayah Kalimantan Tengah,” ujarnya.

Disebutkan, kerja sama ini resmi dilakukan pada tanggal 8 Oktober lalu. Kemudian, Citra Dayak Indah adalah perusahaan pertambangan batubara yang memiliki tambang batubara seluas 5.000 hektare di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Sebagai informasi, kesepakatan yang dibuat oleh perusahaan ini melengkapi perjanjian kerjasama TRAM sebelumnya yang telah dilakukan guna meningkatkan kontribusi lini usaha pertambangan.

Adapun beberapa perjanjian yang sudah dikantongi adalah pada tanggal 14 Juli 2017, GBU menandatangani perjanjian jasa pertambangan batubara dengan PT VPR Laxmindo untuk periode selama 5 tahun yang dimana terdapat opsi untuk diperpanjang selama 3 tahun dengan jumlah total batubara sekitar 5,2 juta ton dan jumlah overburden sebesar 59,3 juta bcm.

Pada tanggal 31 Agustus 2017, GBU menandatangani perjanjian jasa pertambangan batubara dengan PT Thiess Contractors Indonesia, untuk periode selama 7 tahun dengan jumlah total batubara sekitar 14 juta ton dan jumlah overburden sebesar 157 juta bcm. Pada tanggal 4 September 2017, GBU menandatangani perjanjian jasa pengangkutan batu bara dan sewa alat berat dengan PT Road Technology Indonesia, pihak ketiga, untuk periode selama 3 tahun.

Pada tanggal 8 November 2012, GBU mengadakan perjanjian jual beli batu bara dengan Peabody Coaltrade Asia Private Ltd. dimana perusahaan berkomitmen untuk menjual 4 juta metrik ton batu bara kepada Peabody pada harga penyerahan yang ditentukan dikemudian hari. Pada 2 Mei 2016 perjanjian tersebut dialihkan kepada Cheviot Investment Ltd. dimana hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan sebelumnya. Sementara, 10 November 2017, GBU menandatangani perjanjian jual beli batubara dengan PT Alfa Energi Investasma Tbk dengan jumlah 1,5 juta Ton. Sebelumnya TRAM menargetkan produksi batubara sebesar 3 juta ton per tahun

Lebih lanjut, berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga semester 2018, pendapatan TRAM naik signifikan menjadi US$ 93,62 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$ 10,49 juta. Mayoritas pendapatan diraih dari penjualan batubara yang mencapai US$ 55,67 juta. Disusul oleh pendapatan penambangan sebesar US$ 26,24 juta.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…