Bekerjasama Dengan Jasa Marga - Mandiri Group Rilis KIK DINFRA Rp 1,5 Triliun

NERACA

Bali – Rencana PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) menerbitkan instrumen dana infrastruktur atau Dinfra di pasar modal, rupanya bakal sinergis dengan Bank Mandiri Group. Kali ini, Bank Mandiri bersama perusahaan anak Mandiri Sekuritas dan Mandiri Manajemen menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK-DINFRA).

Produk investasi yang pertama kali diluncurkan tersebut rencananya akan menyasar investor lokal dan global. Menurut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika, alternatif pembiayaan infrastruktur melalui pasar modal ini dapat dimanfaatkan perusahaan di bidang infrastruktur untuk mendapatkan sumber pendanaan yang efektif dengan biaya yang terukur.

Sebelumnya, Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas telah membantu Jasa Marga menerbitkan obligasi rupiah di pasar modal internasional, Komodo bonds senilai Rp4 triliun pada akhir tahun lalu, serta Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pengembangan jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk.”Inisiatif ini juga akan membantu pendalaman pasar keuangan domestik melalui penambahan produk investasi berbasis proyek infrastruktur,”ujarnya di Nusa Dua, Bali, kemarin.

KIK-DINFRA akan memperoleh pernyataan efektif dari OJK paling lambat pada Kamis, 11 Oktober 2018 dan akan segera diperdagangkan di pasar modal dengan target pengumpulan dana mencapai Rp1,5 triliun. Adapun, pengumpulan dana melalui RDPT yang mencapai Rp3 triliun akan memberikan tambahan belanja modal kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Kartika menambahkan, langkah ini merupakan implementasi komitmen Bank Mandiri Group untuk mendukung perusahaan-perusahaan di bidang infrastruktur untuk memenuhi aspirasi Pemerintah untuk mengakselerasi pemenuhan infrastruktur di Indonesia. Saat ini, Indonesia perlu menginvestasikan sebesar US$1.231 miliar untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur agar mampu menopang pertumbuhan di kisaran 5,5%. Alokasi belanja negara untuk infrastruktur juga terus meningkat secara signifikan dari Rp86 triliun di tahun 2010 menjadi lebih dari Rp400 triliun rupiah pada APBN 2018.

Sedangkan dukungan perbankan ke proyek infrastruktur juga meningkat tajam dengan kualitas yang terjaga baik. Jika pada 2010 pembiayaan perbankan baru Rp121 triliun, maka nilai tersebut tumbuh hampir 18% per tahun hingga Rp378 triliun pada akhir tahun lalu. Bank Mandiri sendiri sebagai perbankan nasional telah menyalurkan pembiayaan langsung yang signifikan ke sektor infrastruktur hingga mencapai hampir 24% dari total portofolio kredit perseroan. Pada akhir semester I-2018, nilainya mencapai Rp165,8 triliun dari total komitmen Rp255,3 triliun yang sudah diberikan ke proyek-proyek infrastruktur. Penyaluran itu naik 23% secara yoy.

Adapun sub sektor yang memperoleh pembiayaan infrastruktur Mandiri antara lain kelistrikan Rp36,8 triliun, transportasi Rp39,3 triliun, Migas dan energy terbarukan Rp24,1 triliun, konstruksi Rp18,3 triliun serta telekomunikasi Rp17,5 triliun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…