Pemerintah Dukung UMKM Tingkatkan Ekspor Lewat E-commerce

Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan dukungannya untuk peningkatan ekspor melalui e-Commerce.

Menurut Menkominfo Rudiantara, peluang ini terbuka dengan kehadiran platform e-commerce yang semakin besar. Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) akan bisa memasarkan produk ekspor dari Indonesia ke Tiongkok melalui kerja sama dengan raksasa e-Commerce, Alibaba. Ekspor produk ini sekaligus dalam rangka memanfaatkan momen Single Days 11/11 pada bulan depan di Tiongkok.

Menurut Rudiantara, peluang ekspor melalui e-commerce bisa dimanfaatkan oleh UMKM Indonesia. "Bisa memperluas pasar dan ekspor, salah satunya ke Tiongkok. Saya sudah minta Kementerian Perdagangan dan Bekraf untuk menyiapkan UMKM yang akan bisa mengikuti Singles' Day," jelas Rudiantara.

Jika di Amerika Serikat ada Black Friday dan Cyber Monday untuk membuka perdagangan dengan diskon ritel, Singles' Day di Tiongkok digunakan sebagai wahana untuk mempromosikan diskon pengecer pada platform e-commerce sejak 2009.

Peluang ekspor UMKM, menurut Rudiantara, relatif besar karena Tiongkok saat ini adalah pasar e-Commerce ritel terbesar dan paling inovatif di seluruh dunia. "Retailing online di Tiongkok diperkirakan akan tumbuh dari 17 persen pada 2017 menjadi 25 persen pada 2020. Alibaba mendominasi lingkup e-Commerce di Tiongkok dan di banyak bagian Asia yang menyumbang 1/10 dari total penjualan ritel Tiongkok," tutur Rudiantara.

Meski demikian, pria yang akrab disapa Chief RA itu mengakui ada beberapa tantangan bagi UMKM Indonesia, salah satunya kemampuan untuk menyediakan barang. "Biasanya volume belanjanya jutaan. Tinggal apakah UMKM kita siap atau tidak," tuturnya.

Kemunculan e-Commerce selama satu dekade terakhir dinilai secara radikal mengubah lanskap ekonomi. Terobosan memanfaatkan marketplace global merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan pasar ekspor produk lokal di luar negeri. Rudiantara menilai pasar berkembang penting untuk pertumbuhan e-Commerce. "Saat ini usaha ritel akan mencapai kejenuhan dalam pertumbuhan. Peluangnya berkembang di e-Commerce. Di Tiongkok, pasar e-Commerce terbesar di dunia, hampir separuh penduduk secara aktif melakukan pembelian online," kata Rudiantara.

Peluang e-Commerce di pasar berkembang seperti Indonesia dinilai sangar besar, karena saat ini juga tengah tumbuh dan berkembang. Rudiantara bahkan memperkirakan tingkat pertumbuhannya akan segera melampaui negara-negara maju pada 2018. "Sekitar 50 persen dari populasi di pasar negara berkembang akan berbelanja online pada 2018, yang tidak jauh dari penetrasi rata-rata 63 persen di negara-negara maju," ungkapnya.

Mengutip laporan McKinsey, Rudiantara mengatakan hampir tiga perempat dari semua pembeli online Indonesia menggunakan smartphone untuk membeli produk. Hal ini bisa dikembangkan untuk beragam peluang usaha.

Tantangan terbesar e-Commerce di Indonesia, menurut Rudiantara, adalah soal infrastruktur logistik, mekanisme pembayaran, dan infrastruktur. Kendati demikian, ia menilai hal itu dapat diatasi dengan adanya Peta Jalan e-Dagang. "Kita sudah identifikasi ada tujuh isu, dan semuanya akan diselesaikan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati ,mengatakan di dalam perekonomian Indonesia, ekonomi digital harus mampu menciptakan demokratisasi. Sehingga, dia meminta agar UMKM harus bisa memanfaatkan teknologi untuk bisa berkembang. "UMKM tidak perlu menjadi pengusaha yang hebat besar dengan marketing cost yang terlalu besar. Dia masuk dalam platform dan dia bisa memiliki kesempatan yang sama," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, dengan menggunakan teknologi, pelaku usaha akan lebih mudah untuk bertransaksi dengan pembeli. Sehingga, hal itu bisa menggenjot pendapatan dan meningkatkan produksi.

Untuk itu, pemerintah Indonesia melakukan banyak kebijakan untuk memberdayakan UMKM, salah satunya melalui kredit usaha rakyat (KUR). Dengan disediakannya KUR dan pemanfaatan teknologi, Sri Mulyani meyakini UMKM akan berkembang dan mampu bertahan di tengah tingginya persaingan usaha. "Fungsi pemerintah adalah mengempower mereka sehingga mereka mampu memiliki kapasitas untuk bisa ikut di dalam era digitalisasi sehingga mereka tidak tertinggal. Mereka tidak excluded," imbuhnya.

Menurutnya, ekonomi yang sehat dan baik adalah ekonomi yang tumbuh tinggi, inklusif, dan mampu menyertakan seluruh masyarakat. Sehingga, kesejahteraan bisa dinikmati semua orang, sesuai dengan tujuan Republik Indonesia yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…