Kemenkeu Dorong Pengurangan Emisi Karbon

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Keuangan mendukung pengurangan emisi karbon CO2 minimal sebesar 1-2 juta ton pada tahun 2023 dan 6 juta ton pada tahun 2035, sekaligus mengarahkan Geo Dipa sebagai BUMN untuk mengembangkan beberapa pembangkit listrik dari panas bumi. "Geo Dipa adalah BUMN satu-satunya di Indonesia yang berbisnis pengolahan panas bumi menjadi energi yang langsung berada dibawah kementerian keuangan," kata Dirut Geo Dipa Riki Ibrahim dalam keterangan pers yang diterima, Selasa (9/10).

Menurut dia, Menkeu Sri Mulyani mempertegas komitmen Indonesia untuk perubahan iklim sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengesahaan Paris Agreement to the United Nations. Untuk memenuhi komitmen dalam penurunan emisi karbon secara masif itu, GeoDipa mengemban amanat Undang-Undang Panas Bumi Nomor 21 Tahun 2014 Pasal 28, yaitu mendapat penugasan dari pemerintah untuk melakukan eksplorasi, eksploitasi, dan/atau pemanfaatan energi terbarukan panas bumi.

"Untuk merealisasikan komitmen itu, Geo Dipa akan mengembangkan PLTP Small Scale 10 MW, Binary 10 MW, Pengembangan Area Candradimuka 60 MW, 5x55 MW unit Extension Dieng dan Patuha, Pengembangan lapangan Arjuno Welirang yang memiliki potensi 180 MW serta lapangan Candi Umbul Telomoyo dengan potensi 90 MW," katanya.

Komitmen itu terkait GeoDipa sebagai BUMN yang juga memiliki fungsi dan peranan penting, antara lain meningkatkan kuantitas dan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memperoleh kebutuhan listrik ramah lingkungan. Selain itu juga membuka dan memperluas lapangan pekerjaan di daerah pelaksanaan proyek itu. "Terakhir, membantu Pemerintah sebagai price setter dalam pemenuhan listrik ramah lingkungan panas bumi dan mendorong komiditi ekspor berupa penambah devisa, dari penjualan batubara dan migas akibat substitusi pembangkit fosil dengan pembangkit PLTP," katanya.

Pemerintah di seluruh dunia harus mengambil "perubahan yang cepat, luas dan belum pernah terjadi sebelumnya di semua aspek masyarakat" untuk menghindari tingkat pemanasan global yang berbahaya, kata laporan baru dari otoritas ilmiah global PBB tentang perubahan iklim. Laporan yang dikeluarkan Senin 8 Oktober 2018 oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang bernaung di bawah Kesepakatan Iklim Paris PBB mengatakan, Bumi akan mengalami kenaikan suhu global melewati ambang minimum yang ditetapkan 1,5 derajat Celsius pada awal 2030.

Pemanasan global akibat kenaikan suhu melewati 1,5 derajat C akan mempercepat risiko kekeringan ekstrem, kebakaran hutan, banjir dan kekurangan pangan untuk ratusan juta orang Bumi sudah hampir pada dua pertiga mendekati target tersebut, dengan suhu global telah menghangat sekitar 1 derajat C. Penetapan periode kenaikan suhu global itu didasarkan pada tingkat emisi gas rumah kaca saat ini. Demi menghindari kenaikan suhu yang lebih tinggi hingga melewati ambang 1,5 C, maka akan membutuhkan tindakan yang signifikan dalam beberapa tahun mendatang, imbau laporan itu.

"Ini mengkhawatirkan karena kita tahu ada begitu banyak masalah jika kita melampaui 1,5 derajat C pemanasan global, termasuk lebih banyak gelombang panas dan musim panas yang lebih panas, kenaikan permukaan laut yang lebih besar, dan, untuk banyak bagian dunia, kekeringan dan curah hujan yang lebih buruk," kata Andrew King, seorang dosen ilmu iklim di Melbourne University, mengomentari laporan IPCC,

 

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…