Pemerintah Cari Skema untuk Pembiayaan Infrastruktur

 

 

 

NERACA

 

Bali - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah terus mengupayakan skema inovatif melengkapi pembiayaan konservatif dari APBN untuk membantu mengatasi permasalahan pembiayaan dalam membangun infrastruktur. "Kita perlu terus menggali paradigma baru dalam pendanaan infrastruktur," kata Darmin dalam acara Indonesia Investment Forum, sebagai rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-WBG 2018 di Bali, Selasa (9/10).

Hingga saat ini, pemerintah telah menerbitkan berbagai produk keuangan inovatif untuk infrastruktur, misalnya, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA), Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT), dan Komodo Bond. Pemerintah juga mendorong penerbitan instrumen pembiayaan infrastruktur alternatif lainnya, seperti Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Obligasi Pemerintah Daerah. Peraturan untuk skema konsesi terbatas (limited concession scheme/LCS) juga tengah dikembangkan.

Darmin melanjutkan bahwa pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan yang bertujuan meningkatkan kepercayaan bagi investor dengan menyediakan kemudahan dan berbagai alternatif transaksi lindungi nilai terhadap risiko nilai tukar rupiah.

Beberapa contohnya adalah call spread options dan domestic non-deliverable forward yang baru diperkenalkan. "Terlepas dari inisiatif-inisiatif tersebut, pemerintah menyadari bahwa kerja sama dengan dunia internasional juga masih diperlukan untuk terus mengembangkan skema pembiayaan infrastruktur yang inovatif," ujar Darmin.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dijelaskan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur antara lain 1.800 kilometer jalan tol, 2.159 kilometer kereta api antarkota, 24 pelabuhan baru, 15 bandara baru, dan pembangkit 35.000 MW.

Pemerintah juga menetapkan Proyek Strategis Nasional (PSN) terdiri atas 223 proyek dan tiga program dengan perkiraan total nilai investasi sebesar 307,4 miliar dolar AS. Data per Juni 2018 menunjukkan bahwa 32 proyek telah selesai dan 44 PSN sedang dalam operasi parsial. Selain itu, pembangkit listrik yang telah beroperasi sebesar 2.278 MW dari target 35 GW.

Perkiraan total nilai investasi sebesar 307,4 miliar dolar AS untuk PSN diharapkan lebih dari 50 persen pendanaannya berasal dari sektor swasta. "Salah satu fokus utama untuk menarik sektor swasta adalah dengan adanya skema public private partnership (PPP). Pemerintah terus mendukung dari aspek fiskal, regulasi, maupun kelembagaan," kata Darmin.

Dari sisi fiskal, pemerintah telah menyiapkan dana dukungan tunai infrastruktur (viability gap fund), pembayaran secara berkala (availability payment), dan jaminan. Kemudian dari aspek regulasi, pemerintah memiliki Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional untuk memandu proses PPP dan Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur tentang penggunaan aset negara untuk proyek PPP.

Sementara soal kelembagaan, pemerintah telah membentuk Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) untuk debottlenecking, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk mengeksekusi fasilitas pengembangan proyek, dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk memberikan jaminan pemerintah.

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…