Saham Dibuka Melejit 70% - IPO Propertindo Oversubscribe 70 Kali

NERACA

Jakarta – Debut perdana di pasar modal, PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) dibuka langsung melejit 70% ke Rp187 per saham atau naik 77 poin dari pencatatan perdana dibuka di harga Rp110 per saham. Otomatis saham MPRO langsung terkena auto rejection. Positifnya pelaku pasar terhadap emiten properti juga terlihat dari penawaran saham perdana yang ditawarkan ke pasar mendapatkan kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 70 kali.

Raymond, Direktur Utama Propertindo Mulia Investama mengatakan bahwa perseroan melepas saham ke publik sebanyak 1,49 juta dengan harga Rp110 per lembar saham. Jumlah saham tersebut setara 15,01% dari total modal disetor perseroan. Berdasarkan hasil penawaran umum pada 2-4 Oktober 2018 lalu, perseroan mencatatkan kelebihan permintaan yang tinggi.”Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para investor yang telah memberikan kepercayaan kepada perseroan. Untuk ke depannya, manajemen perseroan berkeyakinan bahwa perseroan akan mampu memberikan imbal hasil yang positif kepada para investor,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dana hasil IPO ini, lanjut Raymond, akan digunakan perseroan untuk sejumlah tujuan. Dari total dana IPO Rp164 miliar, sebesar 80% akan digunakan untuk pengembangan proyek perusahaan anak, yaitu Simprug Signature di Jakarta Selatan seluas 7 hektar. Sebesar 15% akan digunakan untuk pembangunan proyek perseroan, yaitu apartemen Apsara Tower 1 di Solo Baru. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

MPRO merupakan bagian dari Grup Mayapada yang bergerak di bidang usaha utama pengembangan, pembangunan properti dan real estat. Perseroan saat ini tengah mengembangkan proyek The Kahyangan di Solo Baru, Sukoharjo. Proyek ini merupakan superblock mix used area pertama di Solo Baru yang dibangun dengan konsep modern colonial di atas lahan seluas sekitar 7 hektare.

Pada tahun 2019, perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Trixindo Selaras akan membangun Simprug Signature dengan total luas area sekitar 5,2 hektare dan dengan konsep living greneeries. Dalam jangka menengah, perseroan melalui anak perusahaannya yaitu PT Creative Softhouse dan PT Bintang Dwi Lestari masing-masing berencana mengembangkan mix-used property di Makassar seluas sekitar 7,4 hektare dan proyek residensial di area Maja, Banten, sekitar 283 hektare.

Berdasarkan riset Reliance Sekuritas, di tahun 2017 lalu perusahaan ini masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 2,83 miliar. Kendati demikian, rugi tersebut membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 8,08 miliar. Di tahun yang sama, perusahaan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 35,24 miliar. Sejauh ini perusahaan memiliki empat lahan aset proyek yang sudah dan akan dikembangkan yakni The Kahyangan dengan luas 70.134 m2, nilai investasi mencapai Rp 1,40 triliun. Simprug Signature seluas 51.676 m2 dengan nilai investasi Rp 1,84 triliun.

Selanjutnya The Grand Maja seluas 283,8 hektare dengan nilai investasi Rp 6,38 triliun dan Tanjung Layar Beach seluas 74.000 m2 dengan nilai investasi Rp 1,39 triliun. Dari empat proyek tersebut baru satu proyek yang tengah dikembangkan yakni The Kahyangan. Luas lahan yang dikembangkan sebesar 6.372 m2.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…