Ditunjang Teknologi Finansial - OJK Optimis Kerek Pertumbuhan Investor

NERACA

Jakarta – Di era digital saat ini, layanan investasi di pasar modal tidak bisa luput dari layanan digital dalam menunjang kemudahan berinvestasi bagi masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis jumlah investor di pasar modal akan terus meningkat cepat dengan memanfaatkan teknologi finansial (tekfin).”Seiring dengan dimanfaatkannya 'financial technology' dalam pemasaran industri pasar modal, kami optimistis jumlah investor pasar modal Indonesia masih akan terus meningkat dengan cepat," kata Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Hoesen di Jakarta, kemarin.

Saat ini, disampaikannya, tingkat literasi dan inklusi keuangan dari sektor pasar modal masih terbilang relatif rendah. Dari hasil survei OJK pada 2016, indeks literasi keuangan sektor pasar modal hanya sebesar 4,4% dan indeks inklusi keuangan di sektor pasar modal hanya sebesar 1,25%. Selain itu, lanjut dia, rendahnya tingkat inklusi sektor pasar modal juga tercermin dari jumlah nomor identitas tunggal investor (single investor identification/SID), baik dalam saham, surat berharga negara (SBN), dan reksa dana.”Apabila kita bandingkan dengan total penduduk Indonesia, mungkin baru berkisar satu persen," jelasnya.

Hoesen menilai, rendahnya inklusi dan literasi keuangan antara lain disebabkan oleh faktor akses terhadap informasi dalam layanan jasa keuangan yang kurang menjangkau masyarakat, khususnya di luar pulau Jawa.”Perusahaan efek masih terkonsentrasi di Pulau Jawa serta masih kurangnya pemasaran dan izin, khususnya tenaga-tenaga pemasaran di daerah," katanya.

Dalam mengatasi berbagai kendala itu, Hoesen menyampaikan OJK melakukan berbagai upaya, khususnya untuk meningkatkan inklusi melalui penerbitan berbagai aturan. Antara lain POJK nomor 22/POJK.04 2016 tentang Segmentasi Perizinan Wakil Perantara Pdagang Efek, dan POJK nomor 24/POJK.04 2016 tentang Agen Perantara Pdagang Efek.”POJK tersebut disusun bertujuan meningkatkan jumlah tenaga pemasaran berizin," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama Bursa efek Indonesia (BEI), Inarno Djayadi menilai bahwa jumlah investor pasar modal, terutama ritel yang meningkat dapat meredam gejolak ekonomi global.”Dengan literasi yang meningkat maka inklusi pun akan mengikuti, investor ritel kita akan semakin maksimal, itu harapan dari kami. Kita harus bisa jadi tuan rumah di kita sendiri. Kalau ada gejolak ekonomi global bisa diredam oleh investor lokal," ucapnya.

Sebelumnya, The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) membikin gebrakan baru dengan memanfaatkan perkembangan dunia digital dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat di pasar modal. Dimana TICMI meluncurkan Sekolah Pasar Modal (SPM) online.

General Manager TICMI, Muhammad Abdi Kristanto pernah bilang, calon investor kini bisa belajar secara langung tanpa harus bertatap muka. Apalagi, SPM secara tatap muka masih kerap terganjal waktu dan lokasi yang belum bisa terjangkau. "Di kantor perwakilan kami di daerah, juga ada SPM tatap muka, tapi masih terbatas," kata Kris.

 

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…