Dongkrak Kapasitas Tampung - IKT Operasikan Dermaga Milik IPC TPK

NERACA

Jakarta – Perluas kapasitas daya tampung, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menandatangani nota kesepahaman dengan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) untuk mengoperasikan sejumlah dermaga dan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi K, dampak langsung dari kesepakatan tersebut yaitu bertambahnya throughput IPCC yang dapat mencapai 175.000 unit sehingga secara total IPCC menangani hampir 600.000 unit.”Sehingga langkah ini strategis untuk meningkatkan posisi IPCC dalam upaya menjadi kendaraan terminal 5 besar dunia,” ungkapnya.

Selain itu, Chiefy menerangkan IPCC dan IPC TPK akan bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan pengapalan dengan melayani kapal kapal Ro-Ro Container yang telah berjalan di negara-negara Uni Eropa (UE) sehingga pengguna jasa semakin banyak pilihan. Asal tahu saja, pengoperasian bersama di dermaga dan lapangan 106, 107 dan 108 ini merupakan bagian dari program Zoning System dan spesialisasi terminal operator di lingkungan kerja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), di mana IPCC merupakan spesialis operator untuk kegiatan penanganan bongkar muat kendaraan, alat berat dan suku cadang. IPCC adalah salah satu anak usaha Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.

Dengan MoU tersebut, maka IPCC akan mengoperasikan dermaga dan lapangan untuk kegiatan bongkar muat kapal Ro-Ro Murni (Pure Car Carrier), Ro-Ro Penumpang/Ro-Ro Penyebrangan, Ro-Ro Campuran/Combo, dan kargo kendaraan yang dilayani dengan kapal kapal LCT/Tongkang, yang mempunyai karakteristik kapal  sesuai dengan spesifikasi di tiga dermaga tersebut.

Sebagai informasi, IPCC berencana memperluas konsesi operasional dari saat ini seluas 31 hektare menjadi 89,5 hektare dalam 5 tahun mendatang. Perluasan area tersebut dilakukan secara bertahap. Disampaikan Chiefy Adi Kusmargono, perseroan membidik beberapa peluang ekspor dan transshipment kendaraan di beberapa kota dalam negeri dan negara-negara tetangga. Apalagi, kabar Toyota menutup pabriknya di Australia karena biaya tenaga kerja yang sangat tinggi menjadi peluang pasar bagi Indonesia. Dengan demikian, kebutuhan Negeri Kanguru akan dipenuhi dari opsi lain seperti Thailand dan Indonesia.”Toyota Indonesia sedang melakukan penjajakan [untuk ekspor ke Australia]. Memasok dari Indonesia akan lebih kompetitif dari sisi logistiknya sehingga peluangnya lebih besar, dan kapasitas pabrik Toyota tersedia. Kalau Toyota jadi mengekspor ke Australia, akan ada tambahan market bagi IKT,” ungkap Chiefy.

Pasar internasional lain yang disasar perseroan adalah bisnis transshipment dari PSA Singapore. Dengan memanfaatkan kedekatan geografis, Indonesia Kendaraan Terminal optimistis dapat menangkap peluang dari 1 juta volume transshipment kendaraan di Singapura. Guna memperluas pasar di dalam negeri, perseroan juga menargetkan dapat merealisasikan rencana kerja sama pengelolaan dengan perusahaan yang memiliki terminal kendaraan di beberapa kota yaitu Makassar, Balikpapan, Lampung, Pontianak, Palembang, dan Bangka.

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…