Operasikan Pabrik Baru di Subang - KPAS Incar Produksi 245 Ton Perbulan

NERACA

Jakarta – Setelah resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) terus pacu bisnisnya dengan mengenjot kapasitas produksi. Perusahaan produsen kapas dan cotton bud akan meningkat kapasitas produksi mereka hingga dua kali lipat. Ini dilakukan lantaran perusahaan akan membeli pabrik baru di Subang, Jawa Barat.

Corporate Secretary KPAS, Johan Kurniawan mengatakan, peningkatan kapasitas produksi itu akan dilakukan di semua sektor produk mereka, yaitu kapas untuk kecantikan, kapas untuk medical, dan dua jenis cotton (cotton bud dan cotton ball) dan kapas setengah jadi untuk industri. Total produksi ketiga jenis produk itu 115 ton per bulan. Rinciannya, produksi kapas industrial 100-105 ton. Medical 5-10 ton dan facial cotton, cotton bud dan cotton ball 70-80 ton.”Berhubung rencana kapasitas kita juga bakal meningkat, facial kita naikkan minimal 150 ton, jadi dua kali lipat. Medical kita naik 20-30 ton. Baru yang industrial," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Johan menyebut dengan adanya pabrik baru ini, total kapasitas produksi yang ditarget selama tiga tahun ke depan sebesar 245 ton per bulan. Selama ini, porsi produk yang dijual terbanyak dari kapas facial dan cotton bud. Untuk kapas medical yang masih dikit produksinya yang akan difokuskan ke depannya. Pabrik baru yang akan dibeli sendiri berdiri di atas lahan 5 hektare beserta bangunan 1 pabrik di dalamnya. Investasinya sebesar Rp 30 miliar.

Perusahaan menggunakan dana initial public offering (IPO) untuk membeli pabrik baru itu. Nantinya dengan kenaikan kapasitas produksi, perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih dapat naik hingga 100% di tahun 2019. Dari sisi keuangan, laba bersih KPAS tercatat sebesar Rp 16,05 miliar pada 2015. Kemudian, pada 2016, laba turun menjadi Rp 5,7 miliar. Namun pada tahun 2017, laba bersih KPAS kembali naik menjadi Rp 17,6 miliar.

Per Maret 2018, perusahaan penghasil produk kapas ini membukukan laba bersih sebesar Rp 2,47 miliar dengan pendapatan senilai Rp 20 miliar. Dari sisi aset per kuartal I 2018, aset perusahaan ini mencapai Rp 188 miliar. Direktur Operasi KPAS, Albert Yan Katili menyampaikan optimistis laba bersih di tahun 2019 akan naik 100% dari perolehan laba tahun ini dengan asumsi produksi dari pabrik baru sudah dimulai pada kuartal I 2019. “Dengan pabrik baru ini kapasitas kami akan naik menjadi 245 ton,” ujar Albert.

Dirinya menambahkan, saat ini porsi penjualan ke luar negeri KPAS hanya sekitar 10% dari total penjualan. Itu lantaran KPAS belum bisa memenuhi 100% permintaan dalam negeri. “Secara marketshare kami cukup besar karena memang pemain kapas seperti kami di Indonesia hanya ada dua,”jelasnya.

KPAS berharap pasca IPO dapat meningkatkan pasar ekspor ke beberapa negara seperti negara Asia Tenggara dan Australia serta meningkatkan porsi ekspor menjadi di atas 10%.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…