Musibah gempa dan tsunami yang terjadi Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) memaksa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menutup sementara operasional kantor perwakilan BEI Sulteng pada awal pekan kemarin. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

BEI menutup sementara operasional kantor perwakilan BEI Sulawesi Tengah terhitung dari Senin, (1/10) hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Kantor perwakilan BEI Sulawesi Selatan menjadi rujukan sementara jika terdapat pertanyaan dan kebutuhan informasi yang terkait dengan operasional kantor perwakilan BEI Sulawesi Tengah.

BEI juga mengungkap, pada awal pekan Oktober telah berhasil menambah tiga perusahaan tercatat, yaitu PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) resmi tercatat di BEI pada Rabu (3/10) dan menjadi perusahaan tercatat ke-38 tahun ini. Kemudian pada Jumat (5/10) dua perusahaan tercatat, yaitu PT Super Energy Tbk (SURE) dan PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) yang merupakan perusahaan tercatat ke-39 dan ke-40 (empat puluh) di tahun 2018. Hal ini menandakan milestone baru BEI yang telah berhasil melampaui target jumlah perusahaan tercatat di 2018, yaitu 35. Dengan ketiga pencatatan tersebut, maka total perusahaan tercatat di BEI dengan saat ini adalah 603 perusahaan.

Kemudian dalam rangka meningkatkan literasi pasar modal di kalangan akademisi dan masyarakat sekitar, BEI kembali meresmikan galeri investasi BEI yang berlokasi di Universitas Galuh Ciamis yang merupakan kerja sama antara BEI dengan Universitas Galuh Ciamis dan PT Reliance Sekuritas Indonesia. Dengan peresmian tersebut, sampai dengan saat ini galeri investasi di Indonesia berjumlah 403 galeri investasi BEI. Asal tahu saja, galeri investasi BEI Universitas Galuh Ciamis merupakan galeri ke-83 yang diresmikan di tahun ini dan merupakan galeri investasi ke-29 di Jawa Barat.