Garudafood dan The Duck King Masuk Efek Syariah

NERACA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menetapkan dua saham emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai efek syariah. Keduanya adalah PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan PT Jaya Bersama Indo Tbk. Informasi tersebut disampaikan OJK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dikeluarkannya keputusan tersebut adalah sebagai tindak lanjut dari hasil penelaahan OJK terhadap pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran yang disampaikan. Sumber data yang digunakan sebagai bahan penelaahan berasal dari dokumen Pernyataan Pendaftaran serta data pendukung lainnya berupa data tertulis yang diperoleh dari emiten maupun dari pihak–pihak lainnya yang dapat dipercaya.

Secara periodik OJK melakukan review atas daftar efek syariah berdasarkan laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan dari emiten atau perusahaan publik. Review atas daftar efek syariah juga dilakukan apabila terdapat emiten atau perusahaan publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif dan memenuhi kriteria efek syariah atau apabila terdapat aksi korporasi, informasi, atau fakta dari emiten yang dapat menyebabkan terpenuhi atau tidak terpenuhinya kriteria.

Sebagai informasi, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk telah menetapkan harga pelaksanaan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di level Rp 1.284 persaham. Dengan harga pelaksanaan tersebut, maka nilai IPO ini sebesar Rp 979,49 miliar. Ha ini memperhitungkan Garudafood melepas 762,84 saham. Perseroan mengungkapkan, tidak semua saham dilepas ke publik. Dari jumlah itu, sebesar 727,84 juta saham dialokasikan khusus untuk obligasi wajib konversi atau mandatory convertible bond (MCB). Hanya sebesar 35 juta atau setara 0,47% saham yang murni dilepas ke publik.

Sementara PT Jaya Bersama Indo Tbk, sebagai perusahaan pengelola jaringan restoran The Duck King, menetapkan harga IPO senilai Rp505 per saham. Dalam IPO, melepas sebanyak-banyaknya 513,33 juta sama atau setara dengan 40% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Harga penawaran Rp505 per saham. Nilai penawaran umum perdana saham adalah Rp259,23 miliar. Selain IPO, perseroan juga menggulirkan program opsi kepemilikan saham oleh karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya 0,1% dari jumlah saham IPO atau 513.000 saham.

 

BERITA TERKAIT

Indocement Tebar Dividen Tunai Rp308 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp308 miliar, serta melakukan…

Panca Budi Idaman Tebar Dividen Rp300 Miliar

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau…

EXCL Apresiasi Tangkap Pencurian Data Center

PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata mengapresiasi keberhasilan Polrestabes Makassar menangkap para terduga pelaku pencurian perangkat di data…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Indocement Tebar Dividen Tunai Rp308 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) menyepakati pembagian dividen sebesar Rp308 miliar, serta melakukan…

Panca Budi Idaman Tebar Dividen Rp300 Miliar

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham (RUPST) PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyepakati rencana pemecahan nilai nominal saham atau…

EXCL Apresiasi Tangkap Pencurian Data Center

PT XL Axiata Tbk (EXCL) atau XL Axiata mengapresiasi keberhasilan Polrestabes Makassar menangkap para terduga pelaku pencurian perangkat di data…