Pacu Kompetisi Bisnis - Blue Bird Siapkan Skema Tarif Baru

NERACA

Jakarta – Mensiasati ketatnya persaingan bisnis moda transportasi umum, mendorong PT Blue Bird Tbk (BIRD) untuk melakukan berbagai strategi bisnis dan salah satunya melakukan uji coba penetapan tarif bagi konsumen dengan menggunakan skema baru yang diterapkan melalui aplikasi digital milik perseroan.

Direktur BIRD, Sigit Djokosoetono menuturkan, uji coba telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia untuk mendukung harga yang lebih kompetitif di tengah persaingannya dengan layanan transportasi berbasis teknologi saat ini.”Kami sedang jalankan fix tarif di beberapa kota, jadi ini persiapan untuk tarif yang lebih kompetitif. Jadi sekarang kami masih lalui uji coba tarif di kota-kota di luar Jakarta ya,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, perseroan juga melirik perusahaan teknologi raksasa yakni Google untuk membantu meningkatkan kinerja bisnisnya melalui transformasi digital salah satunya lewat Google Cloud. Disampaikannya, kerjasama dengan Google tersebut dinilai dapat meningkatkan utilisasi konsumen perseroan yang didorong oleh ketepatan data permintaan maupun penyaluran (supply) armadanya di lokasi tertentu.”Kami bisa langsung melihat supply dan demand yang lebih akurat sehingga bisa meningkatkan utilisasi rate dan tingginya tamu yang bisa di grab dengan satu armada yang sama," ujarnya.
Selain itu, penggunaan aplikasi dalam bisnis taksi konvensional saat ini menjadi salah satu tren yang harus diikuti untuk dapat bertahan dalam perkembangan ekonomi digital. Menurutnya, peningkatan pendapatan perseroan juga terdampak dengan konsumen perseroan yang menggunakan layanan berbasi digital yang dimiliki oleh BIRD.”Ttren penggunaan aplikasi ini terus meningkat drastis, namun kami belum bisa sebutkan persis angkanya. Namun dipastikan ada peningkatan pendapatan yang diberikan dengan peningkatan efisiensi yang ada saat ini," kata Sigit.

Tahun ini, BIRD mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) berkisar Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Jumlah capex tahun ini sama seperti tahun lalu. Belanja modal digunakan untuk peremajaan armada taksi maupun bus milik perusahaan. Saat ini, peremajaan dan penggantian armada menjadi fokus selain utilisasi armada yang ada. Dimana peremajaan dan penggantian armada tidak hanya untuk segmen taksi, tetapi juga pada segmen bus. Untuk taksi, saat ini, sebagian besar armada baru akan berjenis MPV, tidak lagi sedan. Kemudian untuk memenuhi target bisnis tahun ini, perseroan menggandeng kerjasama dengan Kementerian Pariwisata (Kempar) dalam mempromosikan program unggulan Visit Wonderful Indonesia (ViWI) 2018.

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…