Pacu Efisiensi Bisnis - Midi Utama Lepas Hak Sewa Dagang Lowson

NERACA

Jakarta – Tekan efisiensi dalam menunjang ekspansi bisnisnya, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menjual hak sewa dan peralatan toko dengan merek dagang Lawson kepada PT Lancar Wiguna Sejahtera senilai Rp50,35 miliar.“Pelepasan Lowson kepada anak usaha tersebut merupakan transaksi penunjang kegiatan usaha utama, sehingga penjualan ini  merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam aturan regulator,”kata Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo PO dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Namun, transaksi yang terjadi pada tanggal 1 Oktober 2018 tersebut tidak memberikan dampak kegiatan, hukum, kondisi keuangan dan kelangsungan perseroan. Sebagai informasi, sepanjang semester pertama 2018, perseroan telah merealisasikan tambahan gerai baru sebanyak 68 gerai. Jumlah tersebut sudah lebih dari setengah target pembangunan gerai baru tahun ini.

Arif L Nursandi, Regional Corporate Communications Manager MIDI pernah menyampaikan, efek dari tambahan gerai tersebut cukup berdampak di semester I. Dirinya berharap kinerja sampai akhir tahun akan terus mengalami tren peningkatan. “Realisasi pembukaan gerai baru di semester I 2018 sudah tercapai 68 gerai dari target 100 gerai baru di tahun ini," ujarnya.

Dirinya mengatakan bahwa ekspansi gerai baru di wilayah-wilayah baru juga terus dikembangkan. Mayoritas ekspansi masih dilakukan untuk format minimarket dengan flagship Alfamidi. Seperti diketahui selain minimarket, perusahaan juga memiliki format supermarket dan convenience store. "Penambahan terbanyak masih dari cabang terbaru Midi Utama Indonesia yakni cabang Palu," lanjutnya.

Tahun ini MIDI mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 500 miliar dengan 60% difokuskan untuk ekspansi gerai baru. Sedangkan 40% sisanya digunakan untuk memperpanjang sewa dan renovasi gerai. Perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Dimana 60% dananya untuk menambah gerai, lalu sisanya untuk memperpanjang biaya sewa dan renovasi gudang.

Perseroan sendiri berharap dengan membuka target 100 gerai baru bisa mengerek target pertumbuhan penjualan tahun ini double digit. Sisanya berfokus pada peningkatan kinerja gerai yang sudah ada, serta memperkuat positioning perseroan sebagai perusahaan ritel multiformat. “Saat ini sektor ritel mengalami perlambatan, dan kami tidak berani agresif untuk membuka banyak gerai baru. Kita agak selektif. Namun, jika ada wilayah yang potensial untuk membuka Alfa Midi Super dan Lawson, kami pertimbangan,” jelasnya.

Per Maret 2018, Alfamidi membentuk PT Lancar Wiguna Sejahtera untuk membawahi Lawson. Modal yang dianggarkan Rp 50 miliar. Namun yang baru disetorkan sebesar Rp 12,5 miliar. Nanti, tiga divisi yaitu Alfamidi, Alfamidi Super dan Lawson akan berkolaborasi, salah satunya dengan memanfaatkan luas lahan untuk menggandeng tenant dan UMKM untuk mendongkrak pendapatan serta meningkatkan payment point untuk mempermudah pelanggan.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…