Tingkatkan Layanan Prima - BCA Life Hadirkan Layanan Mobile Service

NERACA

Jakarta – Berkembang pesatnya pertumbuhan digital saat ini, mendorong beberapa perusahaan jasa keuangan baik itu perbankan ataupun asuransi untuk berinovasi layanan kepada nasabah. Pasalnya, tren pertumbuhan digital telah merubah prilaku masyarakat yang menuntut layanan cepat, tepat, efisien dan aman.

Berangkat dari hal tersebut, BCA Life meluncurkan layanan BCA Life mobile service atau sebuah aplikasi layanan yang dapat diunduh langsung oleh nasabah melalui Google playstore dan Apple store.”Kami menambah jalur layanan BCA Life melalui mobile service agar bisa lebih cepat dalam merespon kebutuhan nasabah,”kata Rio Winarda, Presiden Direktur BCA Life di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, hadirnya layanan BCA Life untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dan termasuk di luar nasabah BCA Life tentang kebutuhan asuransi dan informasi polis. BCA Life mobile service akan memberikan layanan informasi seputar BCA Life dan produk yang ditawarkan, data polis yang dimiliki nasabah, pengisian formulir klaim atau perubahan data polis, daftar rekanan rumah sakit atau klinik dan laboratorium yang bekerjasama dengan BCA Life.

Selain itu, di layanan aplikasi tersebut juga dihadirkan Halodoc untuk berkonsultasi dengan dokter, serta web chat untuk berkomunikasi langsung dengan customer service BCA Life dan juga beragam tips seputar kesehatan, keuangan dan gaya hidup yang dapat dijadikan tambahan informasi bagi nasabah. Dirinya mengharapkan, layanan BCA Life mobile service ini makin memudahkan layanan bagi nasabah dan bahkan diklaim urusan klaim asuransi bisa lebih cepat satu hari kerja dibandingkan hari normalnya tujuh hari kerja,

Hanya saja urusan klaim, lanjut Rio, hanya bisa dilakukan untuk asuransi kesehatan dan juga kecelakaan belum untuk yang lainnya. Disampaikannya pula, industri asuransi di Indonesia dinilai masih memiliki peluang yang sangat terbuka dan menjanjikan saat kesadaran masyarakat untuk ikut asuransi cenderung makin baik.”Untuk asumsi jangka panjang asuransi memiliki potensi yang menjanjikan, apalagi jika didukung dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik serta makin tingginya kesadaran berasuransi," kata Rio Winardi.

Sekalipun masyarakat Indonesia masih harus terus dilakukan edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya asuransi, dia optimistis, industri tersebut dalam jangka panjang akan tumbuh pesat. Dirinya membuktikan sejumlah perusahaan asuransi asing banyak yang membuka cabang di Indonesia, sekalipun perusahaan asuransi lokal sebenarnya juga sudah banyak yang beroperasi. "Itu artinya industri asuransi di Indonesia memang menjanjikan," kata Rio.

Adanya gejolak ekonomi dunia yang kurang menguntungkan seperti saat ini, diakuinya, secara langsung juga ikut mempengaruhi iklim industri asuransi di Indonesia. "Namun kita tetap optimistis asuransi akan membaik dalam jangka panjang," jelasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…