SAPX Targetkan Pendapatan Tumbuh 50%

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan saham perdananya di pasar modal, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) langsung pacu bisnis untuk memenuhi target kenaikan pendapatan hingga 50% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp 148,2 miliar di tahun 2017 yang lalu.”Kalau dari pendapatan, kami yakin bisa mencapai Rp 250 miliar hingga akhir tahun,”kata Budiyanto Darmastono, Direktur Utama SAPX di Jakarta, kemarin.

Perusahaan jasa kurir ini meyakini bahawa pihaknya bisa mencatatkan laba tahun ini, meski tahun lalu perusahaan masih mencatatkan kerugian. Pasalnya, bisnis kurir ini merupakan bisnis infrastruktur dan SAPX sudah ekspansi besar-besaran dengan pembukaan beberapa cabang di tahun 2017. Perseroan berharap, pembukaan cabang SAPX ini bisa membuahkan hasil tahun ini.

Hingga akhir tahun 2018, perusahaan ini berharap bisa membuka 220 outlet dan hingga September 2018, SAP telah mengoperasikan sekitar 200 outlet yang tersebut di seluruh Indonesia. Tahun depan, SAP Express ini juga akan terus lebih ekspansif lagi dengan terus membuka 1.000 outlet. Berdasarkan data prospektus yang dilaporkan, di kuartal pertama tahun 2018 SAPX mencatatkan peningkatan pendapatan 54,3% menjadi lebih dari Rp 48,2 miliar dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun 2017, sebesar Rp 31,2 miliar.

Kemudian laba bruto SAP Express meningkat 59,3% menjadi Rp 10,8 miliar dari sebelumnya Rp 6,8 miliar. Pada debut perdana di pasar modal, saham SAPX dibuka melejit 49,6% menjadi Rp 374 per saham dari harga IPO Rp 250 per saham. Perusahaan meraup dana IPO Rp 108 milar dan rencananya dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang. “Selain itu kami juga memanfaatkan dana IPO ini untuk mengembangkan kinerja untuk ke depannya," imbuh Budiyanto.

Disampaikannya, dengan melakukan IPO ini, struktur permodalan SAP Express menjadi lebih baik. SAPX resmi menjadi emiten ke-601 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sebagai perusahaan ke-38 yang tercatat di tahun ini. PT Satria Antaran Prima Tbk melepas sebanyak 433.333.300 saham ke publik melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) seharga Rp250 per saham.

Kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, bertambahnya perusahaan tercatat di BEI akan memberikan pilihan lebih banyak bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal.”Perusahaan harus memiliki komitmen dan visi yang lebih jelas ke depannya agar investor tertarik untuk mengakumulasi saham perusahaan," ujarnya.

BERITA TERKAIT

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BRIS Bakal Lepas Saham Ke Investor Strategis

NERACA Jakarta – Guna perkuat likuiditas, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal menggelar aksi korporasi berupa melepas…