Pasar Properti 2018 Diprediksi Masih Lesu

Pasar Properti 2018 Diprediksi Masih Lesu

NERACA

Jakarta - Pasar properti diprediksi pada tahun ini masih mengalami kelesuan, terutama untuk unit senilai Rp500 juta ke atas.

Presiden Komisaris Nayumi Group, Rusdi Basalamah mengatakan aktivitas bisnis properti masih "istirahat", jika tidak ingin dikatakan mati suri karena lesunya pembelian dalam dua-tiga tahun terakhir, terutama di unit berharga Rp500 juta ke atas. Kondisi itu dialaminya di Banten dan Jawa Barat."Bagusnya kita sudah menyelesaikan kewajiban-kewajiban utama, seperti fasilitas vital yang membutuhkan biaya, sehingga pada unit-unit yang belum terjual hanya dilakukan pemeliharaan saja," ujar dia ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu (30/9).

Meski demikian, pada unit di bawah Rp500 juta masih menggeliat, terutama pada apartemen segmen tertentu, seperti apartemen yang menyasar mahasiswa dan daerah wisata."Saat ini ada kecenderungan mahasiswa tinggal/sewa apartemen karena lebih praktis, nyaman dan aman," ujar pemilik korporasi yang membawahi 18 perusahaan.

Bangun Apartemen Nayumi Samtower

Kemudian apabila melihat pertumbuhan ekonomi kota Malang ternyata sangat tinggi. Itu tak menimbulkan keheranan lantaran saat ini Malang telah berkembang menjadi kawasan wisata, kota bisnis dan sentra pendidikan. Kondisi itu membuat setiap tahun Malang mengalami lonjakan permintaan hunian yang sangat tinggi. Baik hunian sementara seperti tempat kost atau kamar hotel, maupun hunian permanen seperti rumah landed house ataupun hunian bertingkat semacam apartemen.

Potensi pasar hotel di kota Malang masih sangat besar. Data menunjukan kota Malang membutuhkan 4000 kamar baru setiap tahun. Karena Malang merupakan kota sentra pendidikan, kota perdagangan dan kota wisata.

Perkembangan kota Malang yang sangat pesat lantas saja membuka peluang bisnis baru, misalnya bisnis kuliner dan property. Melihat tingginya angka permintaan masyarakat terhadap hunian, membuat Nayumi Group melihat terbukanya sebuah peluang bisnis. Nayumi pun lantas bersiap membangun sebuah hunian untuk kalangan menengah atas yakni apartemen. Apartemen tersebut dinamakan Nayumi Samtower.

Tak pelak, lantas saja, Nayumi Group mulai membangun Apartemen Nayumi Samtower di kota Malang, Jawa Timur. Apartemen yang dikembangkan dalam tiga tahap ini terdiri dari tiga tower yang tiap towernya terdiri dari 22 lantai dengan unit yang mencapai 700 sampai 1070 unit.

“Ada tiga Tipe hunian di tiap tower yaitu, studio, two bedroom dan loof. Untuk tower pertama sudah terjual sekitar 60 persen untuk tipe studio, sedangkan untuk tipe two bedroom sudah sold out”, kata Rusdi Basalamah kepada wartawan di Jakarta, disela groundbreaking apartemen nayumi Samtower, Sabtu (29/9).

Menurut Rusdi, apartemen tersebut akan dikembangkan di atas lahan seluas 4900 meter persegi.“Fasilitas yang tersedia di Apartemen Nayumi Samtower antara lain adalah rooftop restaurant dan infinity pool,” jelas Rusdi.

Rusdi menyebut, harga jual tiap unit di Nayumi Samtower berkisar antara Rp 350 juta sampai Rp 1 miliar.“Untuk pengembangan proyek apartemen Nayumi samtower,Kami menyiapkan investasi sebesar 376 miliar,” tutur Rusdi.

Rusdi mengaku optimis seluruh unit apartemen Nayumi Samtower bisa sold out dalam tahun ini. Alasannya, lokasi Nayumi Samtower dikelilingi oleh beberapa perguruan Tinggi seperti Universitas Brawijaya, Unisma, Politeknik negeri Malang dan Universitas Negeri Malang.“Banyak di antara mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri di malang, lolos seleksi masuk lewat program mandiri, yang artinye mereka bersedia membayar tinggi. Mereka pasti memiliki orang tua yang cukup berada. Nah mereka ini yang kami tawari untuk membeli hunian di Nayumi Samtower,” kata Rusdi.

Apalagi, sambung Rusdi, dalam beberapa tahun terakhir terjadi perubahan minat mahasiswa tinggal di tempat kos. Kalau dulu mahasiswa menyewa tempat kos di kamar sebuah rumah.“Sekarang mereka lebih suka tempat kos di unit apartemen. Alasannya, apartemen menawarkan banyak fasilitas dibanding tempat kos di rumah rumah,” tutur Rusdi.

Dia juga mengungkap, banyak pembeli unit apartemen di Nayumi Samtower adalah kalangan pengusaha seperti pengusaha travel yang membeli 10 sampai 15 unit di Nayumi Samtower. Unit hunian di apartemen Nayumi Samtower, lanjut Rusdi, akan menjadi bagian dari pengelola paket wisata yang ditawarkan perusahaan travel tersebut.

“Mereka menawarkan para turis berwisata di daerah sekitar Malang, setelah itu mereka diberikan paket layanan menginap di Nayumi Samtower,” beber Rusdi.

Rusdi juga mengutarakan, dari tiga tower apartemen Nayumi Samtower, salah satu tower akan didevelop menjadi hotel.“Hotel ini nanti akan dikelola oleh Tauzia Hotel Management, Tauzia Hotel Management adalah jaringan yang mengelola Harris Vertu Hotel, Fox Harris Hotel, Harris Hotel, Pop Hotel dan Yello Hotel, untuk di Nayumi Apartemen, yello hotel yang kita pilih,” ungkap Rusdi.

Sementara itu, Irene Janti, Direktur Marketing Tauzia Hotel Management, pemilik Brand Yello Hotel mengatakan, potensi wisatawan di Malang masih sangat besar, terutama bagi wisatawan milineal yang menginginkan suasana baru dengan harga terjangkau.“Mereka senang berpergian dan menginap di hotel-hotel yang sesuai dengan selera mereka," ujar Irene.

Karena itu, lanjut Irene, konsep hotel yang dikembangkan Yello Hotel Malang adalah "art street", yakni bernuansa seni jalanan, seperti seni mural, begitu juga dengan seni musiknya yang dekat pada hip hop dan R n B.

"Kita akan mendekati komunitas "art street"di sini, memberi ruang kepada mereka untuk tampil, seperti menyedia dinding untuk mengekspresikan seni mural (lukisan dinding)," beber Irene. Mohar

 

 

BERITA TERKAIT

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…

BERITA LAINNYA DI Hunian

SMF Komitmen Perkuat Peran dalam Pembiayaan Sektor Perumahan

NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…

Riset Ungkap Bogor Alami Kenaikan Harga Rumah Tertinggi pada Februari

NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…

Okupansi Hotel Libur Lebaran Capai 80 Persen

NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…