Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp15.000 Per US$

 NERACA

Jakarta - Nilai tukar rupiah melemah hingga ke batas psikologis baru di Rp15.000 per dolar AS pada Selasa siang disinyalir karena memanasnya perang dagang AS dan China, serta kenaikan harga minyak dunia. Dua faktor itu dikhawatirkan akan mengancam defisit transaksi berjalan domestik. Ekonom PT Bank Permata Tbk Joshua Pardede mengatakan dolar AS pada Selasa ini menguat secara luas (broadbased) yang diikuti dengan kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun (US-Treasury Bill).

Isu perang dagang kembali menghimpit China di mana terjadi perjanjian perdagangan antara Kanada dan Meksiko yang mengisyaratkan pembatasan barang-barang dari Tiongkok. "Akhirnya penguatan dolar AS terjadi diikuti oleh kenaikan yield US-Treasury," ujar Joshua, di Jakarta, Selasa (2/10). Di samping itu, harga minyak dunia sedang menunjukkan tren menanjak. Hal itu menjadi sentimen negatif bagi negara-negara net importir minyak seperti Indonesia karena berpotensi memperbesar defisit transaksi berjalan.

Hingga kuartal II-2018, defisit transaksi berjalan Indonesia sudah mencapai tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Adapun harga minyak dunia mencapai level 75 Dolar AS per barrel untuk WTI dan menembus level 85 dolar AS per barel untuk jenis brent. Dengan berbagai sentimen global tersebut, pelaku pasar cenderung melakukan koreksi di pasar keuangan domestik.

Koreksi dan keluarnya dana asing di pasar keuangan juga terlihat dari imbal hasil SUN tenor 10 tahun yang naik sembilan basis poin menjadi 8,10 persen. Kenaikan imbal hasil SUN berarti terdapat penurunan harga SUN yang salah satunya bisa disebabkan karena aksi penjualan oleh investor. "Indeks Pasar juga terkoreksi 0,4 persen pada sesi pagi ini," ujar Joshua.

Joshua memandang pelemahan rupiah ini hanya bersifat sementara. Kebijakan pengendalian impor dan juga upaya menambah devisa dari sektor pariwisata akan turut memperkuat nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu juga ditambah penerapan transaksi valuta asing (valas) berjangka domestik atau Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF) oleh Bank Indonesia.

Transaksi DNDF adalah transaksi derivatif valuta asing (valas) terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) berupa transaksi forward (berjangka) dengan mekanisme fixing yang dilakukan di pasar domestik. Pada Selasa siang ini, nilai tukar rupiah melemah hingga menyentuh tingkat psikologis baru di Rp15.001 per dolar AS pada pukul 10.59 WIB. Level nilai tukar rupiah yang mencapai Rp15.000 merupakan level terlemah dalam beberapa tahun terakhir.

Memantau Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang diumumkan Bank Indonesia (BI), Selasa, kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.988 per dolar AS melemah 83 poin dari posisi Rp14.905 pada Senin (1/10/).

Terus Melemah

Sementara itu, Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, selama ketegangan perang dagang dan ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut, bukan tidak mungkin rupiah menembus level Rp 15.500/US$. “Proyeksi kami berada di rentang Rp 14.900/US$ - Rp 15.500/US$ sampai akhir tahun," kata David.

Menurut David, sumber masalah pelemahan rupiah tak hanya berasal dari faktor eksternal, melainkan juga dari kondisi ekonomi domestik. Salah satu indikatornya, yaitu defisit transaksi berjalan yang melebar. Hal tersebut, sambung dia, membuat rupiah akan sulit kembali ke level kisaran Rp 13.000/US$. Meskipun melihat dari kondisi saat ini, secara fundamental rupiah benar-benar sudah terlalu murah.

"Sekarang agak sulit kembali ke Rp 13.000/US$. Kenapa? Kita masih defisit, ekspor tidak tinggi. Kalau secara fundamental, sebenarnya Rp 14.400/US$," tegasnya. David menekankan, saat ini pergerakan nilai tukar sangat bergantung pada situasi ekonomi global. Apabila kondisi perekonomian dunia kondusif, ruang bagi rupiah terapresiasi terbuka lebar, begitupun sebaliknya. Kurs rupiah kembali ditutup melemah sore ini, Selasa, (2/10). Bahkan kini telah menembus level Rp 15 ribu per dolar AS. Dilansir Bloomberg, mata uang Garuda tersebut ditutup turun 0,89 persen atau 132 poin. Dengan begitu berada di posisi Rp 15.042 per dolar AS. bari

 

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…