Jigger & Pony Group akan Ekspansi Di Indonesia

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – Salah satu bisnis restoran dan bar terbesar di Singapura, Jigger & Pony Group yang juga merupakan classic cocktail house ini telah masuk ke dalam list Asia’s 50 Best Bars selama dua tahun berturut-turut. Pemiliknya adalah orang Indonesia yaitu Indra Kantono. Indra mengatakan akan berekspansi dan membuka bisnisnya di Indonesia. 

“Tapi untuk sekarang kami berharap dapat menyambut lebih banyak customer Indonesia, terutama di Caffe Fernet dengan pemandangan Singapuranya yang menakjubkan. Saya pikir penggemar makanan dan minuman di Indonesia akan senang dengan suasana dan menu yang ditawarkan oleh Singapura,” ungkap Indra seperti dikutip dalam keterangannya, kemarin.

Di Singapura, Jigger & Pony group sudah menaungi lima brand lain. Yang pertama adalah Sugar Hall, sebuah Rum Bar and Grill House di Amoy Street. Lalu ada trio Humpback, oyster bar and sea food restaurant, The Flagship, sebuah Whiskey cocktail bar dan cocktail bar prestisius Gibson yang semuanya terletak di daerah Bukit Pasoh. Yang terbaru dari Jigger & Pony Group adalah sebuah restoran dan bar Italia bernama Caffe Fernet di Customs House di Fullerton Area.

Bercita-cita sebagai seorang pengusaha di bidang makanan dan minuman, Indra merasa tertantang dengan publik Singapura yang sangat beragam. “Singapura ini sangat internasional. Kalau bicara bidang makanan dan minuman, pengaruh bisa datang dari mana saja, dari customer, chef ataupun bartendernya,” jelas Indra. Hal ini sedikit berbeda dengan masyarakat umum di Indonesia yang cenderung antusias dengan konsep baru. Di Singapura, customer mengharapkan ada sentuhan pengalaman pribadi bartender atau chef pada makanan dan minuman yang disajikan.

Meskipun sudah memiliki banyak restoran dan bar, Indra berharap agar bisnisnya tetap berkembang. “Yang membuat saya bahagia itu melihat customer datang dan menikmati hospitality kita. Sebanyak-banyaknya tempat yang kita akan miliki di lima tahun mendatang, mau di Jakarta atau di Singapura, yang namanya hospitality tidak akan berubah. Saya senang ada di tengah-tengah itu semua, melihat orang datang dan berinteraksi dengan bisnis yang telah kita bangun. Jadi, lima tahun lagi, semuanya masih akan mengenai passion di makanan dan minuman, dan pendapat customer tentang menu yang disajikan,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…