Banten Agustus Alami Inflasi 0,20 Persen

Banten Agustus Alami Inflasi 0,20 Persen

NERACA

Serang - Provinsi Banten pada Agustus 2018 mengalami inflasi 0,20 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercermin dari meningkatnya angka indeks harga konsumen (IHK) dari 141,47 menjadi 141,75, demikian data Badan Pusat Statisik.

Inflasi dipicu oleh enam dari tujuh kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga yang naik 1,67 persen; perumahan, air, listrik dan gas 0,75 persen; transfortasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,34 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,15 persen; kesehatan 0,14 persen dan kelompok sandang naik 0,09 persen, sedangkan kelompok bahan makanan mengalami penurunan indeks sebesar -0,91 persen;

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, dikutip dari Antara, kemarin, menjelaskan berdasarkan pemantauan pihaknya terhadap 415 jenis barang dan jasa di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon, diketahui sebanyak 254 komoditas mengalami perubahan harga. 165 komoditas mengalami kenaikan harga dan sisanya sebanyak 89 komoditas mengalami penurunan harga.

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi Banten adalah kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,1700 persen; pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,1418 persen; transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0, 0557 persen; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,0306 persen; kesehatan 0,0056 persen; kelompok sandang 0,0038 persen serta kelompok bahan makanan sebesar -0,2118 persen.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi antara lain perlengkapan sekolah dasar, batu bata/batu tela, melon, batako, ketimun dan buncis. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga paling banyak antara lain adalah tahu mentah, cabe merah, telur ayam ras, ikan asin belah, bawang merah dan komputer tablet.

Dari 109 komoditas yang ada pada kelompok bahan makanan, 105 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Koreksi harga positif atau peningkatan harga terjadi pada 50 jenis komoditas. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain daging ayam ras 0,0580 persen, susu untuk balita 0,0440 persen, melon 0,0384 persen, tauge/kecambah 0,0306 persen, ketimun 0,0163 persen dan mujair sebesar 0,0091 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau adalah komoditas wafer sebesar 0,0123 persen, kopi manis 0,0102 persen, biskuit 0,0054 persen sama dengan rokok kretek dan rokok kretek filter 0,0049 persen.

Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,1700 persen. Komoditas terbesar yang menyumbang andil inflasi pada kelompok ini adalah komoditas kontrak rumah dengan andil sebesar 0,0378 persen dan batu bata/batu tela sebesar 0,0341 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok sandang adalah seragam sekolah anak sebesar 0,0039 persen, kerudung/jilbab 0,0033 persen, baju kaos/T-Shirt 0,0009 persen, pembalut wanita 0,0007 persen dan seragam sekolah pria sebesar 0,0005 persen.

Dari 38 komoditas yang ada pada kelompok kesehatan, 20 komoditas diantaranya mengalami koreksi harga. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah shampo naik sebesar 0,0048 persen, parfum sebesar 0,0044 persen, obat dengan resep sebesar 0,0043 persen dan hand body lotion sebesar 0,0007 persen.

Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan andil inflasi sebesar 0,1418 persen. Komoditas yang memberi andil inflasi terbesar pada bulan ini adalah sekolah dasar dengan andil 0,1091 persen dan SLTP yang memberikan andil sebesar 0,0105 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar pada kelompok transfortasi, komunikasi dan jasa keuangan adalah angkutan udara dengan andil sebesar 0,0444 persen, disusul kemudian oleh komoditas mobil 0,0076 persen. Ant

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…