NERACA

Jakarta - Entitas anak usaha PT Astra Internasional Tbk, PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2018 kepada pemegang saham. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, AUTO akan membagikan dividen Rp 15 per saham kepada pemegang saham. Tanggal akhir perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen saham AUTO di pasar reguler dan negosiasi pada 5 Oktober 2018. 

Sementar cum dividen di pasar tunai pada tanggal 10 Oktober 2018 dan pada tanggal yang sama juga akan dilakukan pencatatan daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Pembayaran dividen akan diberikan kepada pemegang saham pada tanggal 22 Oktober 2018. Rasio dividen AUTO ini adalah 34,88% dari laba bersih per saham dasar AUTO pada akhir Juni 2018. Asal tahu saja, guna memenuhi target penjualan tahun ini, perusahaan komponen kendaraan ini perluas jumlah outlet shop dan drive. Dimana sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan jumlah outlet Shop & Drive dapat mencapai 370 unit atau sama dengan tahun lalu.

Perseroan mendirikan outlet-outlet baru sekaligus menutup outlet-outlet yang dinilai perlu dievaluasi aspek legalitasnya. Direktur Independen Astra Otoparts, Yusak Kristian pernah bilang, perseroan melakukan penilaian kelayakan pada belasan outlet perseroan. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan outlet dapat berdiri dalam jangka waktu yang lebih lama.”Sepanjang tahun ini kami sudah menutup 19 outlet karena kami melakukan compliance. Jumlahnya sampai akhir tahun ini akan kami kejar tetap di 370 outlet. Per hari ini, Shop & Drive berkontribusi sebesar 14% terhadap bisnis perdagangan Astra Otoparts,”ujarnya.

Adapun, perseroan memiliki jaringan distribusi domestik berupa 52 diler utama dan 24 kantor penjualan yang melayani 12.000 toko suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia. Di pasar ekspor, pangsa pasar perseroan telah merambah ke 35 negara di kawasan Afrika, Amerika Serikat, Asia Oseania, Eropa, dan Timur Tengah. Outlet Shop & Drive merupakan salah satu channel penjualan perseroan. Segmen usaha perdagangan berkontribusi pada 46% dari total pendapatan bersih konsolidasian atau meningkat 7,4% dibandingkan periode sama tahn sebelumnya (yoy).