BANTUAN GEMPA PALU DAN DONGGALA - Pemerintah Cairkan Dana Siap Pakai Rp 560 Miliar

NERACA

Jakarta – Belum reda musibah gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat, kali ini musibah gempa dan tsunami melanda di kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada Jum’at (28/9) akhir pekan lalu. Meskipun pemerintah belum menyatakan gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala sebagai bencana nasional, namun pemerintah memastikan akan mencairkan dana bantuan  atau dana siap pakai (on call) sebesar Rp560 miliar.”Proses penganggarannya sedang berjalan sehingga itu kami setujui pada Sabtu (29/9) lalu. Senin pekan ini juga sudah cair," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani di Jakarta, Senin (1/10).

Dana siap pakai adalah dana yang selalu tersedia dan dicadangkan oleh pemerintah untuk digunakan pada saat keadaan darurat bencana sampai dengan batas waktu keadaan darurat berakhir. Sri Mulyani menjelaskan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menentukan pemanfaatan dana penanggulangan bencana. Dana sebesar Rp560 miliar tersebut juga masih bisa ditambah.

BNPB dapat melakukan pengerahan tim kesehatan maupun personel TNI dan Polri dengan menggunakan dana siap pakai untuk kedaruratan bencana.’BNPB membuat suatu pul dana, jadi mereka yang akan menentukan untuk daerah-daerah yang memang memiliki prioritas tinggi," ujar Menkeu.
Selain itu, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa penanggulangan bencana di Sulteng masih difokuskan untuk penyelamatan korban terdampak gempa dan tsunami di Sulteng.”Kita masih belum masuk dalam proses untuk mengidentifikasi apalagi merehabilitasi karena sekarang sedang berkejar dengan waktu, banyak dari saudara-saudara kita yang masih tertimbun," ujar dia.

Kemudian menyadari Indonesia sebagai negara rawan bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi, mendorong Sri Mulyani untuk mengembangkan instrumen pembiayaan bencana dalam rangka mendukung penanggulangan bencana yang cepat dan tepat di daerah.”Kami memikirkan bagaimana dengan adanya frekuensi bencana yang terjadi di berbagai daerah untuk mengembangkan suatu instrumen pembiayaan bagi daerah, semacam asuransi yang bisa kami sebarkan (deploy)," kata Sri Mulyani.
Disampaikannya, dirinya akan meninjau dan melakukan konsultasi dengan negara-negara lain untuk menciptakan instrumen baru terkait pembiayaan penanggulangan bencana. Nantinya, hal tersebut juga akan menjadi bahasan dalam Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018.”Nanti dalam Pertemuan Tahunan IMF-WB kami akan kumpulkan para ahlinya supaya Indonesia bisa ciptakan instrumen baru antardaerah yang bisa masuk dalam APBN bagaimana bantuan pada suatu daerah yang terkena bencana bisa langsung dilakukan," ujar Sri Mulyani.

Menkeu juga menilai mengenai pentingnya penguatan dari sisi anggaran dan logistik terhadap institusi yang sering terlibat langsung dalam penanganan bencana seperti BNPB, TNI, dan Polri.”Ini akan memungkinkan Indonesia memiliki kapasitas untuk mengelola bencana, yang tampaknya kalau dilihat dari lokasi geografis kita tentu perlu mengantisipasi terus-menerus," tutur Sri Mulyani.

Di tempat terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, salah satu prioritas penanganan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah adalah menguburkan para jenazah korban terdampak bencana. Menurut Sutopo, pemakaman akan dilakukan secara massal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah. "Karena sudah tiga hari. Kondisi jenazah sudah mengeluarkan bau sehingga dilakukan pemakaman massal di TPU Poboya, Kota Palu. Sudah digali. Ada 1000 ruang di sana,"ujarnya.

Prosesi pemakaman akan dilakukan secara layak. Menurut Sutopo, jenazah akan dipilah sesuai jenis kelamin. Selain itu, jenazah akan didoakan terlebih dulu sebelum dimakamkan.”Untuk proses pemakaman akan menggunakan peraturan yang ada, dipilah laki-laki, perempuan, kemudian didoakan," ungkapnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dan tsunami terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 844 Orang. Angka tersebut berdasarkan data yang dihimpun BNPB. Disebutkan, jumlah korban meninggal paling banyak berada di Palu, yakni 821 orang. Sebanyal 744 jenazah diantaranya sudah teridentifikasi. Kemudian, di wilayah Parigi Moutong ada 12 orang meninggal dan di Donggala 11 orang meninggal. bani

BERITA TERKAIT

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…