ASII Bagi Dividen Interim Rp 60 Persaham

NERACA

Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) akan membagikan dividen interim tunai dari laba tahun buku 2018 kepada pemegang saham. Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan akan membagikan dividen senilai Rp 60 per saham. Tanggal akhir perdagangan saham dengan hak dividen alias cum dividen saham ASII di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Oktober 2018, sementara cum dividen di pasar tunai pada 9 Oktober 2018.

Pada tanggal yang sama akan dilakukan pencatatan daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date. Pemegang saham akan menerima pembayaran dividen interim pada tanggal 31 Oktober 2018. Disebutkan, pembagian dividen ini telah disetujui oleh dewan komisaris pada 27 September 2018. Besaran pembagian dividen ini mencapai 23,35% dari laba per saham ASII pada akhir Juni 2018 yang sebesar Rp 257 per saham.

Dividen yield ASII sebesar 0,81% jika dihitung dengan harga saham pada pukul 10.21 WIB pagi ini di level Rp 7.425 per saham. Sebagai informasi, di paruh pertama 2018, PT Astra Internasional Tbk membukukan laba bersih Rp 10,38 triliun. Angka ini naik 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,34 triliun.

Selain ditopang penjulan bisnis alat berat dan pertambangan, laba bersih Astra juga ditopang jasa keuangan grup, yang melebihi dari yang dapat diimbangi oleh pelemahan kontribusi dari kegiatan operasional agribisnis dan infrastruktur. Kenaikan laba bersih ini ditopang pendapatan bersih ASII yang naik 15% menjadi Rp 112,55 triliun. Utang bersih, di luar Grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp 6,6 triliun dibandingkan dengan nilai kas bersih sebesar Rp 2,7 triliun pada 31 Desember 2017, hal ini disebabkan oleh investasi Grup pada bisnis jalan tol dan GO-JEK serta belanja modal pada bisnis kontraktor penambangan.

Anak perusahaan Grup segmen jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp47,9 triliun, dibandingkan dengan Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017,”Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batu bara yang stabil, walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian.”kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur PT Astra International Tbk.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…