Wakil Ketua MPR RI - Keislaman dan Keindonesiaan Sudah Menyatu

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua MPR RI

Keislaman dan Keindonesiaan Sudah Menyatu 

Kuala Lumpur - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid mengatakan antara keislaman dan keindonesiaan sudah menyatu menjadi sesuatu yang membanggakan dan luar biasa.

"Oleh karena itu, ketika ada yang membicarakan Universitas Islam Internasional Indonesia, kemudian di-'framing'-nya justru seolah-olah Islam dan Indonesia itu bukan sesuatu yang membanggakan malah dicurigai," kata dia ketika berceramah di Islamic International University Malaysia (IIUM), Jumat (28/9).

Dalam acara "Indonesian Day" yang diselenggarakan Persatuan Pelajar Indonesia Malaysia (PPIM) dengan tema "Think Locally Act Globally" itu, Hidayat menilai penampilan mahasiswa PPIM IIUM dengan baju tradisional Indonesia yang luar biasa. Hal ini menunjukkan keislaman dan keindonesiaan sudah menyatu."Penampilan tari Indonesia ini terjadi di IIUM, kampus Islam, bukan di Universitas Malaya atau Universitas Kebangsaan Malaysia," ujar dia.

Terkait dengan "Think Locally Act Globally", menurut dia, sebenarnya sudah menjadi akidah umat Islam. Kalau menggunakan ilmu tafsir dalam Quran, lanjut dia, ada dua kategori besar, yakni ayat makiyah dan ayat madaniyah."Ayat-ayat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad sebelum hijrah ke Madinah merupakan ayat-ayat yang terkait dengan akidah," kata dia.

Hidayat mengatakan bahwa Islam ternyata tidak hanya memikirkan aktivitas untuk sendiri, tetapi justru berpikir sangat luas dimulai dengan akidah yang sangat lokal."Berpikir harus lokal walaupun dengan konteks global. Salah satu indikator 'think locally act globaly' adalah berkembangnya Islam sampai Indonesia hingga ke Asia Tenggara, termasuk Malaysia," kata dia.

Hidayat mengatakan bahwa pada tanggal 28 Oktober 2018 bangsa Indonesia akan memperingati Hari Sumpah Pemuda."Kalau tanya tentang Sumpah Pemuda di Google, ternyata yang memprakarsainya adalah orang yang sangat terpelajar dan tidak mempunyai hambatan apa pun untuk membuka diri bersama-sama dengan beragam suku dan latar belakang yang berbeda-beda," ungkap dia. Ant

 

BERITA TERKAIT

Menteri PPPA - Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan Badung - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga…

Kepala Staf Kepresidenan - Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai arus…

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

BERITA LAINNYA DI

Menteri PPPA - Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan

Bintang Puspayoga Menteri PPPA Perjuangan Kartini Refleksi Perempuan dalam Pembangunan Badung - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga…

Kepala Staf Kepresidenan - Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar

Moeldoko Kepala Staf Kepresidenan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024 Berjalan Lancar Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai arus…

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…