Pemerintah Luncurkan Teknologi 4.0 untuk Alat Pendingin - Pameran RHVAC 2018

 

 

NERACA

 

Jakarta – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meluncurkan proyek pendinginan oleh energi matahari : mesin es blok hidrokarbon pertama dengan teknologi 4.0 yang didukung oleh Solar PV, Proyek Citra Energi Terbarukan dan Efisiensi Energi. Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Hariyanto menyebutkan bahwa teknologi memungkinkan para nelayan menghemat pengeluaran sekaligus mempertahankan kesegaran dari hasil tangkapan.

Pemerintah menyoroti kebutuhan akan pilihan daya yang lebih cerdas dan lebih baik untuk mendukung pertumbuhan industri perikanan di daerah terpencil dan kurang berkembang di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu industri penggerak ekonomi Indonesia, industri perikanan perlu didorong dengan teknologi canggih yang dapat memberi manfaat bahkan bagi wilayah-wilayah yang kurang berkembang. Dengan teknologi penyimpanan dingin modern yang dapat memfasilitasi produksi dan distribusi perikanan yang lebih tinggi, komunitas perikanan pedesaan dapat sukses secara komersial dan lebih baik menjamin makanan nasional serta meningkatkan jumlah ekspor.

 

Menurut Hariyanto, teknologi tersebut memanfaatkan cahaya matahari untuk dijadikan sebagai listrik lalu dialirkan menuju chiller. Pada umumnya chiller memanfaatkan freon namun dengan teknologi ini diganti dengan hidrokarbon sehingga disebut green chiller. “Banyak nelayan yang belum mendapatkan pasokan listrik dari PLN lantaran daerah yang terpencil. Alhasil, nelayan memanfaatkan solar untuk mendinginkan ruangan. Akan tetapi dengan teknologi yang memanfaatkan sel surya maka akan jauh lebih kompetitif,” katanya, dalam pembukaan pameran Refrigeration & HVAC Indonesia (RHVAC) 2018 di Jakarta, Kamis (27/9).

Proyek ini merupakan kerjasama antara Kementerian ESDM dengan Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) yang mana telah lebih dulu diaplikasikan dibeberapa tempat seperti di PT Phapros, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Negeri Bali, dan dua gedung milik Pertamina. “Saat ini kita merencanakan untuk menyebarkan teknologi tersebut ke 800 lokasi sehingga bisa dimanfaatkan untuk nelayan agar hasil tangkapannya bisa lebih kompetitif,” jelasnya.

Alat pendingin hasil kerjasama pemerintah dengan Jerman tersebut bisa dilihat dalam pameran RHVAC 2018 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran 26-28 September 2018. RHVAC 2018 menghadirkan rangkaian produk yang luas yang terdiri dari Teknologi, Mesin & Peralatan, Solusi & Sistem, Instalasi & Aplikasi dan Produk, Suku Cadang & Peralatan industrial, serta komersial dan residensial. Spektrum luas produk termasuk Heating, Cooling, Purification, Filtration; Air Conditioning & Ventilation; Vacuum & Industrial Gas Technology; sumber daya konvensional & terbarukan; pembangkit listrik; Pengendalian Lingkungan, Konservasi & Pengukuran untuk kebutuhan Energi & Energi, Produk & Produk Industri Beku yang Dibekukan; Produk Beku; Produksi, Pemrosesan & Pengemasan Cold Storage, jasa Transportasi & Distribusi untuk mendukung sektor Cold Chain. Rangkaian produk yang luas akan memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan tampilan-tampilan yang berbeda dan mencari berbagai kualitas tinggi, penawaran harga yang kompetitif di area pameran memberikan pengalaman yang bermanfaat.

RHVAC menyatukan 238 perusahaan dari 15 negara yang merupakan perusahaan terkemuka dan pemimpin di industri seperti Gree, Daikin, Tecnopool, Bitzer, Shinmei, dan lain-lain. Perusahaan ternama Indonesia antara lain Pertamina, Airtekindo, ATW Solar, dan ITU Airconco adalah distributor dan supplier pertama di negara di Indonesia yang membawa peralatan dan solusi RHVAC ke pasar dalam negeri.

Dengan mencatat peningkatan partisipasi peserta sebesar 30% dibandingkan tahun lalu, pameran ini menggunakan lebih dari 6.000 meter persegi ruang pameran di 4 hall Jakarta International Expo, Kemayoran. Dengan mengoptimalkan akses langsung ke para pakar dan profesional perusahaan di lokasi pameran, pengunjung dapat berkomunikasi langsung dengan mereka untuk membahas produk yang sesuai dan diperlukan, mendapatkan penawaran atau kesepakatan kemitraan secara efektif selama pameran.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…