Express Trasindo Tunda Bayar Bunga Obligasi

NERACA

Jakarta – Struktur permodalan PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) memang payah, selain  masih mencatatkan rugi juga performance kinerja emiten terus merosot seiring makin ketatnya persaingan bisnis moda transportasi berbasis onlie. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyampaikan penundaan pembayaran bunga obligasi ke-17 yang telah jatuh tempo pada 24 September 2018.

Megawati Affan, Sekretaris Perusahaan TAXI mengatakan, penundaan pembayaran bunga obligasi yang jatuh tempo sudah disampaikan perseroan kepada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pada 3 September 2018, Express Transindo telah melaksanakan rapat umum pemegang obligasi (RUPO) yang agendanya adalah usulan restrukturisasi utang obligasi I Express Transindo Utama tahun 2014 berikut bunga tertunggak. Namun usulan tersebut belum mendapat persetujuan RUPO.

Saat ini, TAXI masih terus mengupayakan kesepakatan dengan pemegang obligasi atas usulan restrukturisasi utang obligasi bisa tercapai melalui RUPO yang akan diselenggarakan di kemudian hari. Mengacu data KSEI, obligasi I TAXI terbit pada 25 Juni 2014 dengan nilai Rp 1 triliun. Surat utang bertenor lima tahun tersebut memiliki bunga fixed sebesar 12,25% dan jatuh tempo pada 24 Juni 2019.

Asal tahu saja, sebelumnya TAXI gagal mendapat persetujuan opsi restrukturisasi Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO). Pada RUPO tersebut, TAXI tersebut mengajukan tiga opsi restrukturisasi atas obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014. Namun, ketiga agenda tersebut tidak disetujui.

Pada opsi tersebut, pertama TAXI mengajukan persetujuan atas pengesampingan terhadap kelalaian pembayaran bunga ke-16 obligasi Express Transindo Utama Tahun 2014 dan pembayaran bunga berikutnya sampai ditandatanganinya Addendum Perjanjoan Perwaliamanatan sesuai hasil keputusan RUPO. Perseroan hanya mengajukan untuk dibebaskan dari denda atas penundaan pembayaran bunga obligasi namun tetap harus membayar bunga obligasi yang dimaksud. Untuk agenda ini, TAXI hanya memegang 68,5% persetujuan sehingga tidak memenuhi batas minimum yang sebesar 75%.

Kedua, perseroan akan mengajukan persetujuan atas pelepasan jaminan obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 berupa seluruh kendaraan bermotor dan tanah di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Hasil penjualannya akan digunakan satu pertiganya untuk modal kerja perseroan sedangkan sisanya sebagai insentif bagi pemegang obligasi yang memilih konversi dengan nilai insentif maksimum 50% dari nilai pokok obligasi yang dimiliki.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…